Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Ada Harapan soal CVR Sriwijaya Air, Kadislambair Ungkap Kondisi Bawah Laut: Banyak Serpihan Oranye
Kadislambair Armada Satu Kolonel Wahyudin Arif mengungkapkan kondisi bawah laut selama pencarian cokcpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ 182.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Dengan ditemukannya terduga bagian penutup CVR, Wahyudin mengungkapkan ada kemungkinan bagian kedua kotak hitam itu segera ditemukan.
"Jelas terlihat di sekitar situ banyak serpihan yang berwarna oranye. Kita memang menduga itu memang ada hubungannya dengan casing CVR," papar Wahyudin.
"Kami minta doa dari seluruh warga negara supaya berdoa memang benar itu yag kami cari-cari," ungkapnya.
Lihat videonya mulai menit 2.50:
Kapten Eko Ungkap Perasaan Cari Korban dan Puing Pesawat Sriwijaya Air
Komandan Detasemen I Kopaska, Kapten Eko Prihartanto mengungkapkan perasaannya dalam menjalankan tugas, mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Seperti yang diketahui Kapten Eko bersama para tim lainnya kurang lebih sudah sembilan hari berada di laut sejak jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu (9/1/2021).
Dilansir TribunWow.com dalam tayangan YouTube KompasTV, Senin (18/1/2021), Eko mengakui bahwa kondisi bawah laut perairan Kepulauan Seribu itu tidak seperti yang dibayangkan.
Baca juga: Kata Tetangga soal Pembobolan Rumah Korban Sriwijaya Air SJ 182: Maling Biadab, Lagi Berduka Juga
Baca juga: Update Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182: Bayi 11 Bulan yang Viral Kini Jenazahnya Teridentifikasi
Dikatakannya bahwa kondisi air dengan kedalaman kurang lebih 23 meter itu cukup keruh.
Tak dipungkiri hal itulah yang membuatnya merasa sedikit terganggu dalam proses pencarian.
Terlebih badan pesawat juga tidak lagi berbentuk pesawat yang utuh, melainkan sudah menjadi puing-puing kecil dan tersebar.

"Kondisi di bawah sana jauh seperti yang apa di gambaran saya," ujar Eko.
"Di bawah sana kondisinya sudah hancur, sudah berentuk puing-puing," jelasnya.
Terlepas dari itu, Eko mengaku menjadi suatu kehormatan bisa menjadi bagian dalam proses tugas mulia mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air.