Breaking News:

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Ada Harapan soal CVR Sriwijaya Air, Kadislambair Ungkap Kondisi Bawah Laut: Banyak Serpihan Oranye

Kadislambair Armada Satu Kolonel Wahyudin Arif mengungkapkan kondisi bawah laut selama pencarian cokcpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ 182.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Prajurit TNI AL memindahkan kantong berisi temuan puing ke KRI Tenggiri-865 saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Pada hari keempat pencarian tim SAR menambah satu kapal untuk memperkuat operasi pencarian korban, puing, dan kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 menjadi 54 kapal. 

Dengan ditemukannya terduga bagian penutup CVR, Wahyudin mengungkapkan ada kemungkinan bagian kedua kotak hitam itu segera ditemukan.

"Jelas terlihat di sekitar situ banyak serpihan yang berwarna oranye. Kita memang menduga itu memang ada hubungannya dengan casing CVR," papar Wahyudin.

"Kami minta doa dari seluruh warga negara supaya berdoa memang benar itu yag kami cari-cari," ungkapnya.

Lihat videonya mulai menit 2.50:

Kapten Eko Ungkap Perasaan Cari Korban dan Puing Pesawat Sriwijaya Air

Komandan Detasemen I Kopaska, Kapten Eko Prihartanto mengungkapkan perasaannya dalam menjalankan tugas, mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Seperti yang diketahui Kapten Eko bersama para tim lainnya kurang lebih sudah sembilan hari berada di laut sejak jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu (9/1/2021).

Dilansir TribunWow.com dalam tayangan YouTube KompasTV, Senin (18/1/2021), Eko mengakui bahwa kondisi bawah laut perairan Kepulauan Seribu itu tidak seperti yang dibayangkan.

Baca juga: Kata Tetangga soal Pembobolan Rumah Korban Sriwijaya Air SJ 182: Maling Biadab, Lagi Berduka Juga

Baca juga: Update Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182: Bayi 11 Bulan yang Viral Kini Jenazahnya Teridentifikasi

Dikatakannya bahwa kondisi air dengan kedalaman kurang lebih 23 meter itu cukup keruh.

Tak dipungkiri hal itulah yang membuatnya merasa sedikit terganggu dalam proses pencarian.

Terlebih badan pesawat juga tidak lagi berbentuk pesawat yang utuh, melainkan sudah menjadi puing-puing kecil dan tersebar.

Komandan Detasemen I Kopaska, Kapten Eko Prihartanto mengungkapkan rasa suka dan duka dalam mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Komandan Detasemen I Kopaska, Kapten Eko Prihartanto mengungkapkan rasa suka dan duka dalam mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182. (YouTube/KompasTV)

"Kondisi di bawah sana jauh seperti yang apa di gambaran saya," ujar Eko.

"Di bawah sana kondisinya sudah hancur, sudah berentuk puing-puing," jelasnya.

Terlepas dari itu, Eko mengaku menjadi suatu kehormatan bisa menjadi bagian dalam proses tugas mulia mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
PesawatSriwijaya Aircokcpit voice recorder (CVR)JakartaKepulauan Seribu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved