Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Ada Harapan soal CVR Sriwijaya Air, Kadislambair Ungkap Kondisi Bawah Laut: Banyak Serpihan Oranye
Kadislambair Armada Satu Kolonel Wahyudin Arif mengungkapkan kondisi bawah laut selama pencarian cokcpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ 182.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Kadislambair Armada Satu Kolonel Wahyudin Arif mengungkapkan kondisi bawah laut selama pencarian cokcpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ 182.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kompas Petang, Senin (18/1/2021).
Diketahui pencarian di sekitar perairan Kepulauan Seribu masih dilakukan tim gabungan.

Baca juga: Berada di Laut 9 Hari, Kapten Eko Ungkap Perasaan Cari Korban dan Puing Pesawat Sriwijaya Air
Setelah bagian pertama black box (kotak hitam) Flight Data Recorder (FDR) ditemukan, tim masih terus berupaya mencari bagian kedua, yakni CVR.
Wahyudin Arif membenarkan upaya pencarian masih terus berjalan, bahkan diperpanjang tiga hari.
Ia menyebut tim gabungan akan terus berkoordinasi terkait strategi pencarian.
"Kita akan memaksimalkan cara kerja kita. Kita akan briefing, termasuk penemu casing dan penemu yang pertama FDR," kata Wahyudin Arif.
Wahyudin mengungkapkan kondisi bawah laut sedang ideal untuk pencarian.
Ia menyebut tim telah menerjunkan 8 orang penyelam dari satuan yang bebeda-beda.
Ia menjelaskan jumlah tersebut cukup untuk menemukan benda-benda lain yang perlu dievakuasi dari lokasi.
Baca juga: Video Terbaru Denjaka dan Taifib Temukan Puing Besar Sriwijaya Air, Penyelam Saling Beri Kode
"Informasi yang di bawah itu sebenarnya jarak pandang itu cukup jelas. Artinya sekitar 3-4 meter. Jernih," kata Wahyudin.
"Tadi memang yang turun saat pencarian tadi dari Dislambair 2, dari pasukan katak 2, dari Intai Amfibi 2, dan dari Denjaka 2," jelasnya.
"Tidak terlalu ramai, cuma kami berdelapan," papar Wahyudin.
Ia menuturkan ada temuan benda-benda berwarna oranye yang diduga merupakan wadah penutup CVR.
Diketahui bagian tersebut pecah berantakan saat pesawat menghantam ke laut, sehingga mempersulit proses pencarian CVR.