Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Berada di Laut 9 Hari, Kapten Eko Ungkap Perasaan Cari Korban dan Puing Pesawat Sriwijaya Air
Komandan Detasemen I Kopaska, Kapten Eko Prihartanto mengungkapkan rasa suka dan duka dalam mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Komandan Detasemen I Kopaska, Kapten Eko Prihartanto mengungkapkan perasaannya dalam menjalankan tugas, mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Seperti yang diketahui Kapten Eko bersama para tim lainnya kurang lebih sudah sembilan hari berada di laut sejak jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu (9/1/2021).
Dilansir TribunWow.com dalam tayangan YouTube KompasTV, Senin (18/1/2021), Eko mengakui bahwa kondisi bawah laut perairan Kepulauan Seribu itu tidak seperti yang dibayangkan.

Baca juga: Kata Tetangga soal Pembobolan Rumah Korban Sriwijaya Air SJ 182: Maling Biadab, Lagi Berduka Juga
Baca juga: Update Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182: Bayi 11 Bulan yang Viral Kini Jenazahnya Teridentifikasi
Dikatakannya bahwa kondisi air dengan kedalaman kurang lebih 23 meter itu cukup keruh.
Tak dipungkiri hal itulah yang membuatnya merasa sedikit terganggu dalam proses pencarian.
Terlebih badan pesawat juga tidak lagi berbentuk pesawat yang utuh, melainkan sudah menjadi puing-puing kecil dan tersebar.
"Kondisi di bawah sana jauh seperti yang apa di gambaran saya," ujar Eko.
"Di bawah sana kondisinya sudah hancur, sudah berentuk puing-puing," jelasnya.
Terlepas dari itu, Eko mengaku menjadi suatu kehormatan bisa menjadi bagian dalam proses tugas mulia mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air.
"Sukanya ini suatu kehormatan sebagai prajurit Pasukan Katak," kata Eko.
"Karena kita diberi kepercayaan untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah," imbuhnya.
Selain suka, Eko mengaku juga menjadi duka tersendiri.
Baca juga: Lihat Penampakan Bawah Laut Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Ditemukan Oksigen Milik Pilot
"Dukanya kita ikut berduka juga akan musibah ini, ikut merasakan ketika melihat puing-puing, melihat kondisi di luar sana," ungkapnya.
"Untuk memicu semangat kita dengan melihat saudara-saudara kita atau rekan-rekan kita yang sedang bekerja itu menjadi semangat bagi kita," ucap Eko.
Lebih lanjut, Eko saat ini hanya berharap seluruh korban bisa ditemukan dan bisa diidentifikasi sehingga segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Terkait badan pesawat, Eko juga berharap bagian penting yakni cockpit voice recorder (CVR) bisa ditemukan.
"Semoga seluruh korban bisa diidentifikasi dan untuk CVR yang masih kita cari bisa segera diketemukan," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit awal:
Video Terbaru Denjaka dan Taifib Temukan Puing Besar Sriwijaya Air
Tim penyelam gabungan Detasemen Jalamangkara (Denjaka) Marinir dan Intai Amfibi (Taifib) Marinir TNI Angkatan Laut menemukan puing-puing sisa pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Dilansir TribunWow.com, hal itu tampak dalam video yang diunggah di kanal YouTube Korps Marinir TNI AL, Minggu (17/1/2021).
Memasuki hari kedelapan, tim penyelam masih berupaya melakukan evakuasi puing-puing pesawat dan kemungkinan adanya jenazah korban dari tragedi yang terjadi pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

Baca juga: Video Bawah Laut Evakuasi Hari ke-7, Ada Potongan Sayap Berlogo Sriwijaya Air, Tepiannya Hangus
Dalam video yang diunggah, awalnya tampak tim penyelam yang berseragam sedang bersiap di atas perahu karet.
Mereka berada di perairan Kepulauan Seribu, yakni lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
Dalam misi tersebut, mereka juga ditugaskan mencari cockpit voice recorder (CVR) yang menjadi bagian dari black box (kotak hitam) pesawat.
Dua anggota yang sudah mengenakan perlengkapan selam segera terjun ke laut.
Tim penyelam turun ke dasar laut untuk mencari sisa-sisa kecelakaan pesawat.
Sorotan kamera memperlihatkan puing-puing pesawat yang besar berserakan di dasar laut.

Baca juga: Kemungkinan Jenazah Pilot Sriwijaya Air Tak Ditemukan, Istri Captain Afwan Iklas: Akan Tabur Bunga
Satu anggota penyelam yang berada di lokasi memberi kode dengan menunjuk serpihan pesawat tersebut.
Terdapat sebuah puing yang bercat warna biru.
Tampak bagian itu tergores-gores dan mengelupas.
Dalam video dokumentasi tersebut terlihat tidak ada bagian puing yang masih utuh.
Penyelam yang menemukan puing bercat biru itu menunjuk-nunjuk.
Sementara itu terlihat serpihan lain yang diduga merupakan bagian dari mesin pesawat.
Meskipun begitu, tidak dapat diketahui jelas karena sudah hancur berantakan.
Simak videonya:
(TribunWow/Elfan/Brigitta)