Vaksin Covid
Apakah Seseorang yang Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 Masih Bisa Tularkan Virus? Ini Penjelasannya
Apakah seseorang yang sudah disuntik vaksin masih dapat menularkan virus ke orang lain? Ini penjelasannya
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Vaksinasi Covid-19 diketahui sudah berjalan di banyak negara, termasuk di Indonesia.
Namun, masih banyak pertanyaan dan keraguan masyarakat akan efektivitas vaksin ini, satu di antaranya apakah setelah divaksin masih dapat menularkan virus ke orang lain.
Pada dasarnya seseorang yang sudah disuntik vaksin bisa lebih kebal terhadap sebuah penyakit.
Baca juga: Vaksin Sinovac Tak Jadikan Pasien Kebal Covid-19, Kemenkes: Kemungkinan Sakit 35 Persen
Namun, jika dihubungkan dengan Virus Corona, ahli dan peneliti belum menemukan jawaban seputar keampuhan vaksin Covid-19.
Pertanyaan lain yang banyak muncul adalah perlukah kita disuntik vaksin Covid-19 untuk kedua kalinya jika kita terinfeksi virus setelah mendapat dosis vaksin pertama?
Ahli penyakit paru Jafar Abunasser, MD, mencoba menjawab dua pertanyaan tersebut.
Sebagai catatan, dia adalah salah satu dokter di AS yang sudah menerima vaksin Covid-19.
Abunasser mengatakan, jika seseorang terinfeksi Covid-19 setelah mendapat suntikan vaksin, maka orang tersebut bisa disuntik vaksin Virus Corona untuk kedua kali.
Jika gejala Virus Corona hilang sekitar tiga atau empat minggu setelah dosis vaksin pertama diberikan, kita dapat menerima dosis kedua vaksin.
Baca juga: Penjelasan soal Penerima Vaksin Covid-19 Tetap Masih Bisa Menularkan Virus Corona
Namun, jika kita memiliki reaksi alergi terhadap dosis vaksin pertama, mengalami sakit parah akibat Covid-19 dan menerima infus obat antibodi, atau gangguan medis yang kronis, sebaiknya tidak menerima dosis vaksin kedua.
Abunasser menyarankan agar pemberian dosis vaksin kedua ditunda sekitar 90 hari.
Masih bisa tularkan Covid-19
Menerima vaksin Covid-19 bukan berarti seseorang secara otomatis kebal dari virus.
Disebutkan Abunasser, perlu waktu agar vaksin dapat bekerja. Ia menekankan kita untuk tetap mempraktikkan protokol kesehatan.
"Setelah dosis pertama, dibutuhkan sekitar satu minggu untuk mengembangkan beberapa respon antibodi, dan Anda mendapat respon imun parsial untuk dosis pertama," katanya.