Breaking News:

Terkini Internasional

Hasil Autopsi Ungkap Penyebab Kematian Pramugari Filipina, Bukan Dirudapaksa, Ibu Korban Tak Terima

Otoritas polisi Filipina mengungkapkan hasil autopsi Christine membuktikan bahwa penyebab utama meninggalnya sang pramugari.

Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi Jenazah. Otoritas polisi Filipina mengungkapkan hasil autopsi Christine membuktikan bahwa penyebab utama meninggalnya sang pramugari. 

“Jika Anda melihat tubuh Christine, jika Anda seorang ibu, Anda pasti akan mengerti rasa sakit fisik yang diderita putri saya. Ada banyak luka, memar pada gadisku. Saya tidak bisa menerima kesimpulan autopsi itu,” kata Sharon.

Kejaksaan Filipina juga mengatakan, dari kesimpulan autopsi terbaru dan bukti yang dikumpulkan, tidak ada cukup bukti untuk memverifikasi bahwa Christine mengalami pelecehan seksual atau pemerkosaan.

Keluarga korban menyerukan tekanan dari masyarakat untuk memecat petugas koroner yang mereka anggap telah "merusak hasil autopsi".

"Kami percaya pecahnya arteri adalah salah satu penyebab kematian, tetapi kemungkinan besar itu berasal dari serangan sebelum Christine meninggal," kata Brick Reyes, pengacara keluarga Christine.

Baca juga: Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Bisa Jadi Digunakan sebagai Syarat Perjalanan, Ini Kata Kemenkes

Karena Ibu korban menolak menerima kesimpulan polisi, dengan alasan putrinya diperkosa hingga meninggal, maka autopsi kedua akan dilakukan oleh National Bureau of Investigation of the Philippines (NBI).

Keluarga pramugari yang bernasib malang itu berharap mendapatkan hasil otopsi yang lebih rinci minggu depan.

Perwakilan keluarga, Brick Reyes, mengatakan kepada CNN Filipina: "Kami ingin laporan otopsi kedua sehingga kami dapat mengklarifikasi secara tepat luka yang diderita Christine."

Pada tanggal 9 Januari, pemakaman model dan pramugari nahas itu berlangsung di Kota General Santos.

Meski begitu, Wakil Direktur NBI, Ferdinand Lavin, mengatakan jenazah Christine tidak lagi dalam kondisi terbaik untuk pemeriksaan, tetapi mereka akan melakukan yang terbaik.

Pada 5 Januari, polisi membebaskan 3 tersangka terkait kematian Christine dan terus menyelidiki lebih lanjut.

"Kami tidak melakukan kesalahan apa pun," kata John Paul Halili, satu dari tiga tersangka yang dibebaskan.

Tersangka lainnya, Gregorio de Guzman, mengklaim bahwa 11 orang yang menghadiri pesta bersama Christine adalah gay sehingga mereka tidak dapat memperkosa Christine.

Namun, fakta bahwa ada jejak sperma dalam organ vital korban juga tidak bisa dibantah.

Dengan kesimpulan bahwa penyebab kematian adalah pecahnya aorta, kasus Christine menjadi semakin misterius, menurut Daily Mail.

Spekulasi

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Tags:
FilipinaKasus PembunuhanTewasHotelPramugarirudapaksa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved