Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Masuk Hari ke-6, Belum Ada Pencerahan soal Black Box Bagian 2, Tim Penyelam: Ada Dugaan Kuat
Dirops Kopaska TNI AL Kolonel Laut Johan Wahyudi mengungkapkan perkembangan terkini pencarian bagian kedua black box (kotak hitam) Sriwijaya Air.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Para penyelam akan diarahkan menuju titik analisis yang diduga menjadi lokasi CVR.
"Transponder ini berkorespondensi dengan KRI Nigel karena dia controller-nya ada di sana," ungkap Johan.
Lihat videonya mulai menit 3.40:
Tim Evakuasi Akui Sulit: Tinggal Visual
Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Djoko Nugroho, mengungkap kesulitan mencari bagian kedua black box (kotak hitam) Sriwijaya Air SJ 182.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Utama di TvOne, Rabu (13/1/2021).
Diketahui tim penyelam sudah menemukan bagian pertama kotak hitam, yakni Flight Data Recorder (FDR) yang berada di ekor pesawat.
Baca juga: Fakta Pasangan Korban Sriwijaya Air dengan KTP Palsu: Nekat Cari Uang di Pontianak, Keluarga Pasrah
Sementara itu bagian kedua, cockpit voice recorder (CVR) masih dalam proses pencarian.
"Kita sudah mendapatkan clearance untuk mendapat posisi FDR yang sudah pertama kali ditemukan," kata Djook Nugroho.
"Kemudian kami mendapatkan tugas untuk mencari CVR yang masih tertinggal," terangnya.

Ia menyebut beacon (alat transmiter bluetooth yang memancarkan sinyal) terlepas dari CVR tersebut.
Djoko mengakui hal itu membuat tugas evakuasi menjadi lebih sulit.
"Namun seperti yang sudah diketahui, CVR yang tertinggal ini sudah lepas beacon-nya," singgung Djoko.
"Jadi ini memang sebuah tugas yang menurut kami, dari Baruna Jaya IV, cukup sulit untuk mencari CVR," lanjut dia.
Baca juga: Mayor Iwan Beberkan Pencarian Black Box Sriwijaya Air, 3 Kali Menyelam Lihat Benda Oranye di Lumpur