Breaking News:

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Masuk Hari ke-6, Belum Ada Pencerahan soal Black Box Bagian 2, Tim Penyelam: Ada Dugaan Kuat

Dirops Kopaska TNI AL Kolonel Laut Johan Wahyudi mengungkapkan perkembangan terkini pencarian bagian kedua black box (kotak hitam) Sriwijaya Air.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu ditunjukkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021). FDR Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan oleh tim penyelam TNI di perairan Kepulauan Seribu selanjutnya akan dibawa KNKT untuk dilakukan pemeriksaan. 

Para penyelam akan diarahkan menuju titik analisis yang diduga menjadi lokasi CVR.

"Transponder ini berkorespondensi dengan KRI Nigel karena dia controller-nya ada di sana," ungkap Johan.

Lihat videonya mulai menit 3.40:

Tim Evakuasi Akui Sulit: Tinggal Visual

Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Djoko Nugroho, mengungkap kesulitan mencari bagian kedua black box (kotak hitam) Sriwijaya Air SJ 182.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Utama di TvOne, Rabu (13/1/2021).

Diketahui tim penyelam sudah menemukan bagian pertama kotak hitam, yakni Flight Data Recorder (FDR) yang berada di ekor pesawat.

Baca juga: Fakta Pasangan Korban Sriwijaya Air dengan KTP Palsu: Nekat Cari Uang di Pontianak, Keluarga Pasrah

Sementara itu bagian kedua, cockpit voice recorder (CVR) masih dalam proses pencarian.

"Kita sudah mendapatkan clearance untuk mendapat posisi FDR yang sudah pertama kali ditemukan," kata Djook Nugroho.

"Kemudian kami mendapatkan tugas untuk mencari CVR yang masih tertinggal," terangnya.

Pantauan udara dari pesawat angkut sedang CN-295 dalam misi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di atas perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021).
Pantauan udara dari pesawat angkut sedang CN-295 dalam misi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di atas perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Ia menyebut beacon (alat transmiter bluetooth yang memancarkan sinyal) terlepas dari CVR tersebut.

Djoko mengakui hal itu membuat tugas evakuasi menjadi lebih sulit.

"Namun seperti yang sudah diketahui, CVR yang tertinggal ini sudah lepas beacon-nya," singgung Djoko.

"Jadi ini memang sebuah tugas yang menurut kami, dari Baruna Jaya IV, cukup sulit untuk mencari CVR," lanjut dia.

Baca juga: Mayor Iwan Beberkan Pencarian Black Box Sriwijaya Air, 3 Kali Menyelam Lihat Benda Oranye di Lumpur

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
PesawatSriwijaya AirBlack BoxPenyelamKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved