Breaking News:

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Beberapa Kisah Mengharukan dan Gelagat Tak Biasa Para Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menyisakan duka mendalam dan keharuan.

Tangkap layar Instagram/@ratihwindania
Penumpang Sriwijaya Air SJ182, Ratih Windania sempat membagikan momen perpisahan saat di Bandara Soetta melalui akun Instagramnya, @ratihwindania, Sabtu (9/1/2021). 

TRIBUNWOW.COM - Peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menyisakan duka mendalam dan keharuan.

Pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak itu jatuh di perairan Kepulauan Seribu setelah empat menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Sabtu (9/1/2021).

Terdapat gelagat-gelagat dari korban yang tidak disadari mungkin menjadi pertanda awal atas kejadian naas tersebut.

Serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan beberapa potongan tubuh kembali tiba di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021) siang.
Serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan beberapa potongan tubuh kembali tiba di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021) siang. (DOK. BASARNAS)

Baca juga: Kesaksian Tiga Nelayan soal Detik-detik Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Dengar Suara Dentuman Keras

Di satu sisi proses pencarian black box dan korban pesawat Sriwijaya Air terus dilakukan.

Berikut beberapa kisah haru terkait jatuhnya pesawat Sriwijya Air:

1. Story Perpisahan Ratih di Bandara

Satu di antaranya kisah, seorang penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Ratih Windania, beserta sang buah hati, Yumna Fanisyatuzahra.

Keduanya tercatat sebagai penumpang Sriwijaya Air dengan nomor manifest 53 dan 54.

Sebelum kejadian, Yumna sempat membagikan momen perpisahan saat di Bandara Soetta melalui akun Instagramnya, @ratihwindania.

Keduanya di antar oleh beberapa orang yang diduga merupakan keluarga atau kerabatnya.

Dalam unggahan tersebut tidak memperlihatkan tanda-tanda buruk apapun.

Mereka terlihat masih asyik saling melepas kepergian satu sama lain.

Terdengar pula kalimat perpisahan dari Ratih.

"Dada semuanya," ucapnya singkat.

Penumpang Sriwijaya Air SJ182, Ratih Windania sempat membagikan momen perpisahan saat di Bandara Soetta melalui akun Instagramnya, @ratihwindania, Sabtu (9/1/2021).
Penumpang Sriwijaya Air SJ182, Ratih Windania sempat membagikan momen perpisahan saat di Bandara Soetta melalui akun Instagramnya, @ratihwindania, Sabtu (9/1/2021). (Tangkap layar Instagram/@ratihwindania)

Sementara itu pada unggahan terakhir, banyak netizen yang membanjiri kolom komentarnya.

Para netizen semuanya memberikan doa yang terbaik untuk Ratih beserta sang buah hati.

Baca juga: Pernyataan Manajemen Sriwijaya Air soal Pesawatnya yang Hilang Kontak 4 Menit usai Lepas Landas

Bahkan tidak ketinggalan terdapat artis Salmafina Sunan yang juga memberikan komentar berisi doa dan harapan.

Dirinya juga merasa terharu lantaran diikuti oleh akun milik Ratih.

"Turut berduka cita kak..Semoga ada titik terang. Terimakasih sudah follow aku, aku tersanjung. Semoga Allah selalu dengan kakak," tulis @salmafinasunan

Selain Salmafina tidak sedikit netizen yang juga memberikan komentar dengan nada yang sama.

"Di daftar penumpang pesawat sriwijaya terdapat nama kakak ini semoga baik baik saja," kata @adriorizkyy

"Semoga kondisinya baik-baik saja ya kak, aamiin," ucap @nikenfzaa.

"Semoga diberi keajaiban ya Allah," Kata @fera.echa.

"dek yumna , namanya ada di daftar juga. bahkan yg punya ig ini juga ada di daftar. Kita ga kenal, tapi aku ikut mewek. Semoga diberikan tempat yg terbaik," komentar @ikaamaliaf.

"Sedih liat igs nya pas perpisahan semoga baik2 saja," ungkap @ucifebrian93.

2. Ditangisi Anak Tak Diizinkan Pergi

Riyanto, warga Sragen, Jawa tengah, menjadi satu dari 62 orang yang berada di pesawat rute Jakarta-Pontianak itu.

Namun rupanya sebelum kejadian tersebut, Riyanto sempat ditangisi oleh sang buah hati yang masih berusia 1 tahun.

Kepastian itu diungkapkan oleh istrinya, Ernawati, seperti yang dikutip TribunWow.com dari TribunSolo.com, Senin (11/1/2021).

"Tidak boleh berangkat. Dipegangi benar," ujar Ernawati pada Minggu (10/1/2021).

"Tidak boleh berangkat. Anaknya nangis terus," imbuhnya.

Melihat anaknya yang terus menangis, Riyanto pun tidak bisa langsung meninggalkannya.

Oleh sebab itu, Riyanto menyempatkan diri untuk menghibur anaknya dengan tujuan supaya tertidur.

"Setelah tertidur, bapak baru berangkat," kata Ernawati.

Ernawati mengaku masih teringat dengan pesan dari suaminya untuk sang buah hati.

"Bila (anaknya) kangen. Lihat baju bapaknya saja," ungkapnya.

Menurutnya, sang suami berangkat bersama kakaknya, Suyanto menuju Jakarta menggunakan bus dari Terminal Pilangsari, Sragen.

Sesuai dengan persyaratan perjalanan, Ernawati menjelaskan suaminya beserta kakak iparnya langsung menjalani uji swab PCR di sebuah rumah skit di Jakarta.

Swab PCR Keduanya menunjukkan hasil yang negatif sehingga diperbolehkan untuk melakukan perjalanan menggunakan Sriwijaya Air Sj 182.

Ernawati mengaku juga masih sempat berkomunikasi melalui video call pada pukul 13.00 WIB.

Menurutnya saat itu masih bisa tersambung.

"Kemudian si anak juga minta lagi untuk video call sekira pukul 15.00 WIB," katanya.

3. Pilot Sriwijaya Air saat Pamiti Keluarga dan Minta Maaf

Keluarga penumpang masih terus menunggu kabar baik serta mukjizat atas peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Termasuk yang dilakukan oleh keluarga pilot Pesawat Sriwijaya Air Captain Afwan.

Dikutip TribunWow.com dari TribunnewsBogor.com, Senin (11/1/2021), istri dari Captai Afwan, Pipit masih syok pasca mendapat kabar pesawat yang dikemudian suaminya jatuh di perairan Kepulauan Seribu setelah sempat dinyatakan hilang kontak, Sabtu (9/1/2021).

Beberapa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan Tim Kopaska TNI AL dan tiba di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021) siang.
Beberapa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan Tim Kopaska TNI AL dan tiba di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021) siang. (KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD)

Baca juga: Gelagat Shinta Penumpang Sriwijaya Air yang Jatuh Diungkap Bibi: Ada Video Direkam Suaminya

Baca juga: Dentuman Jatuhnya Sriwijaya Air Getarkan Rumah Warga Pulau Lancang: Suara Mesin Enggak Ada

Kepastian tersebut dikonfirmasi oleh Agus Pramudibyo, Ketua RT setempat di Perumahan Bumi Cibinong Endah, Kabupaten Bogor.

Menurut Agus Pramudibyo yang mengaku sudah mendapatkan sedikit banyak cerita dari istri Captai Afwan, mengatakan yang bersangkutan rajin memberikan kabar kepada pihak keluarga.

Kabar tersebut selalu dikirimkan saat akan menerbangkan pesawat, setelah take-off maupun saat sudah landing.

"Menurut keluarga, beliau selalu mengabarkan ke pihak keluarga, setiap perjalanan beliau itu selalu kabari keluarganya, biasanya dia telepon ke keluarga. Sebelum take-off dia telelpon, begitu sampai tujuan telepon juga,” ujarnya, Minggu (10/1/2021).

“Biasanya take-off, beberapa menit kemudian dia telepon keluarga. Istrinya yang bilang ke saya,” ungkapnya.

Namun kebiasaan dari Captai Afwan tidak dilakukan pada hari kejadian, baik sebelum maupun sesudah penerbangan.

“Beliau tidak ada kabar Sabtu kemarin itu waktu peristiwa terjadi," kata Agus Pramudibyo.

"Tapi beliau terakhir bertemu keluarga pada Sabtu pagi. Itu beliau paginya pamit berangkat,” imbuhnya.

Pada saat berpimitan itu, Captain Afwan disebut juga menunjukkan sikap tidak biasa.

Kali ini diungkapkan oleh keponakan Captain Afwan, Ferza Mahardika.

Baca juga: Jadi Korban Sriwijaya Air yang Jatuh, Shinta Terus Dinantikan 2 Balitanya: Mami Lama Pulangnya

Menurutnya, sikap tak biasa tersebut dirasakan sendiri oleh istri dan anak Captain Afwan.

Bahkan saking tak biasanya, sang buah hati sampai mengatakan ayahnya lebay.

"Pesan sih gak ada ke keluarganya, cuman yang biasanya dia pergi ya udah salaman biasa aja, ini dia minta maaf," kata Ferza Mahardika saat ditemui TribunnewsBogor.com di kediaman Captain Afwan di Cibinong, Minggu (10/1/2021).

"Anaknya juga ngomong 'Kok Abi lebay tumben'," terang Ferza.

Selain itu, hal tak biasa lainnya adalah dengan pakaian yang digunakan oleh Captain Afwan saat berangkat kerja.

Captain Afwan disebut saat itu memakai baju yang sedikit lebih kusut.

"Terus juga biasanya berangkat pakaian rapi, ini sedikit lecek karena terburu-buru," kata Ferza.

Lebih lanjut, Ferza sebagai pihak keluarga mengaku tidak bisa berbuat banyak selain hanya berharap dan memberikan doa.

"Kita masih menunggu kabar baik aja untuk paman kami, keluarga kami," pungkasnya.

4. Ayah Muda Sempat Video Call Rayakan Kelahiran Anak

Angga Fernanda Afriyon (25), sempat menghubungi orangtuanya lewat video call untuk merayakan kelahiran anak pertamanya.

Hal itu ia lakukan sebelum terbang menaiki pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1/2021).

Pada saat menghubungi orangtuanya yang berada di Padang, Sumatera Barat, Angga memperlihatkan rupa anaknya kepada ayah dan ibunya tersebut.

Foto salah seorang korban Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Angga Fernanda Afriyon diperlihatkan di rumah orangtuanya di Sungai Sapih, Padang, Sabtu (9/1/2021)
Foto salah seorang korban Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Angga Fernanda Afriyon diperlihatkan di rumah orangtuanya di Sungai Sapih, Padang, Sabtu (9/1/2021) (KOMPAS.COM/PERDANA PUTRA)

Baca juga: Baru 8 Hari Rayakan Kelahiran Anak Pertama, Ini Kisah Ayah Muda Penumpang Sriwijaya Air

Baca juga: Baju Anak Kecil Utuh Ditemukan Pasca Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Dikutip dari Kompas.com, Angga adalah seorang pegawai perusahaan perkapalan di Kalimantan yang baru saja cuti ke Jakarta untuk melihat kelahiran anaknya yang pertama.

Diketahui, Angga baru saja menikah dengan sang istri pada Februari 2020.

Setelah menikah, Angga pindah ke Jakarta karena istrinya berdomisili di sana.

Suci selaku adik sepupu Angga bercerita, Angga sempat menghubungi orangtuanya via video call malam sebelum terbang.

"Abang sempat video call dengan saya dan kedua orangtuanya pada malam sebelum terbang," kata adik sepupu Angga, Suci yang dihubungi Kompas.com, Minggu (10/1/2021).

Angga yang kala itu baru 8 hari merayakan kelahiran anaknya harus berangkat ke Kalimantan karena urusan pekerjaan.

"Saat video call, Bang Angga melihatkan anaknya yang baru lahir. Kemudian dia juga mengatakan akan berangkat ke Kalimantan karena diminta pimpinannya," kata Suci.

Sebelum Angga terbang menggunakan Sriwijaya Air SJ 182, pihak keluarga mengaku tak merasakan firasat apapun.

"Saya dan keluarga dapat kabar pesawat yang ditumpangi Bang Angga hilang kontak. Kami sempat syok, namun cepat tenang kembali karena kami tidak memiliki firasat buruk," jelas Suci.

Keluarga besar Angga yang tinggal di Padang, Sumatera Barat, masih berharap adanya keajaiban Angga bisa selamat.

"Mohon doanya agar Bang Angga bisa selamat. Dia lulusan perkapalan di SMK Pelayaran, pandai berenang dan kalau jatuh ke laut, dia mudah-mudahan bisa selamat," kata Suci. (TribunWow.com)

Artikel ini diolah dari TribunSolo.com dengan judul "Tangis Pecah, Istri Riyanto Korban Sriwijaya Air : Anak Sempat Larang Pergi Ke Jakarta", dari TribunnewsBogor.com dengan judul "Kesaksian Istri Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air SJ 182, Bajunya Lecek: Abi Minta Maaf' dan Kompas.com dengan judul "Pulang ke Jakarta Sambut Kelahiran Anaknya, Angga Sempat Video Call Orangtua Sebelum Terbang"

Tags:
Sriwijaya Air SJ 182Pesawat Sriwijaya Air JatuhSriwijaya AirPontianakJakartaKepulauan Seribu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved