Breaking News:

Terkini Nasional

Ungkap Kekurangan Idham Aziz, Pengamat Politik Harap Calon Kapolri Baru Punya Kelebihan Ini

Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal (Pol) Idham Aziz akan mengakhiri masa jabatannya pada 1 Februari 2021 mendatang.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
Youtube/KompasTV
Pengamat Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Muradi dalam acara Satu Meja The Forum, Jumat (8/1/2021). Dirinya mengatakan ada kekurangan dari sosok Idham Aziz dan berharap nantinya harus dimiliki oleh calon Kapolri baru. 

Simak videonya mulai menit ke- 0.35

Pengamat Bicara Permainan Bandar Bursa Calon Kapolri

Kepala Puskamnas Universitas Bhayangkara Jaya Hermawan Sulistyo menilai pemilihan calon kapolri yang baru terkesan lebih tenang daripada biasanya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kompas Petang, Selasa (5/1/2021).

Diketahui Kapolri Jenderal Idham Aziz akan segera menyelesaikan masa jabatannya pada 1 Februari 2021 mendatang.

Kepala Puskamnas Universitas Bhayangkara Jaya Hermawan Sulistyo menganalisis pemilihan calon kapolri yang baru, dalam Kompas Petang, Selasa (5/1/2021).
Kepala Puskamnas Universitas Bhayangkara Jaya Hermawan Sulistyo menganalisis pemilihan calon kapolri yang baru, dalam Kompas Petang, Selasa (5/1/2021). (Capture YouTube Kompas TV)

Baca juga: Nama Komjen Gatot Eddy Menguat Jadi Calon Kapolri Menurut IPW: Ada Gagasan dari Lingkungan Istana

Sementara itu, beredar sejumlah nama yang diprediksi dapat mengisi kekosongan posisi tersebut.

Hermawan kemudian menyinggung pemilihan pejabat tertinggi kepolisian tersebut jauh lebih tenang.

"Baru kali ini bursanya agak tenang," ungkit Hermawan Sulistyo.

"Biasanya kemrungsung, ribet, karena terjadi konflik kepentingan," komentarnya.

Ia menyebut konflik kepentingan itu umumnya terjadi di internal Polri dan di eksternal.

Hermawan menilai umumnya pemilihan kapolri jauh lebih menarik daripada pemilihan panglima TNI.

Ia menjelaskan alasannya terkait sistem kerja personel kepolisian yang sudah terlatih untuk membuat keputusan di setiap jenjang kariernya.

"Pengelompokan di polisi kenapa lebih seru daripada di TNI, karena norma kepolisian universal adalah diskresi," terang Hermawan.

"Diskresi ini membuat setiap polisi punya kewenangan untuk mengambil keputusan individual," papar pengamat politik ini.

Baca juga: Santer Deretan Nama di Bursa Calon Kapolri Pengganti Idham Aziz, Pengamat: Tipenya Jokowi Begitu

"Karena mereka sepanjang kariernya terlatih untuk mengambil keputusan-keputusan individual yang kemudian baru dipertanggungjawabkan kepada institusi, maka dinamika internal itu jauh lebih keras dibandingkan TNI," kata Hermawan.

Halaman
123
Tags:
Idham AzizPengamat PolitikKapolri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved