Breaking News:

Terkini Nasional

Anggap Sebagian Orang Tepuk Tangan FPI Dilarang, Refly Harun: Jangan Terkesan Praktik Suka-suka

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun kembali membahas soal pembubaran Front Pembela Islam (FPI).

YouTube Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun saat membahas soal pelarangan kegiatan FPI oleh Menko Polhukam Mahfud MD, Rabu (30/12/2020). 

"Lalu orang minta juga Golkar dibubarkan karena tak tanggung-tanggung ketua umumnya Setya Novanto dan sekjennya Idrus Marham juga terlibat tindak pidana korupsi," jelasnya.

"Balik ke belakang kita minta Demokrat dibubarkan karena ketua umumnya Annas Urbaningrum juga terlibat."

"Termasuk anggotanya yang ngeri-ngeri sedap, Jero Wacik dan Sultan Batugana."

"PKS juga kita minta dibubarkan karena presiden PKS pernah terlibat kasus korupsi," sambungnya.

Dengan alasan itu, wajar menurutnya jika pemerintah lebih pantas membubarkan partai politik.

Ia mengatakan, pemerintah tak seharusnya membubarkan organisasi secara semena-mena.

"Dan masih banyak lagi, maka semua harus dibubarkan kalau gitu pendekatannya."

"Jadi kita harus mengambil pendekatan yang reasonable, yang masuk akal."

"Jangan sampai pemerintah terkesan menjalankan praktik suka-suka."

"Dan itu membahayakan demokrasi."

Dengan pelarangan FPI, menurut Refly, kini banyak orang yang tengah bersenang-senang.

"Sekarang barangkali sebagian orang bertepuk tangan, yang tidak suka FPI misalnya."

"Karena FPI dibubarkan, HTI dibubarkan," tandasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-10.14:

Berharap Rizieq Shihab Bebas

Halaman
1234
Tags:
Front Pembela Islam (FPI)Pelarangan Kegiatan FPIPembubaran FPIRefly HarunRizieq Shihab
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved