Terkini Nasional
3 Fakta Aksi Blusukan Risma, dari Tawaran Mensos Ditolak Warga hingga Tabiat Penghuni Kolong Flyover
Sejumlah warga penghuni kolong jembatan menolak tawaran Mensos Tri Rismaharini untuk direlokasi ke tempat yang lebih baik.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Menteri Sosial Tri Rismaharini telah beberapa kali melakukan aksi blusukan semenjak berkantor di Kementerian Sosial (Kemensos) yang berada di Jakarta.
Mulai dari penghuni bantaran sungai hingga kolong tol ia kunjungi dalam beberapa hari belakangan ini.
Berbagai tawaran pun telah diberikan oleh Risma yang ingin memindahkan para penghuni tempat ilegal tersebut.
Tak hanya memindahkan, Risma juga ingin memanfaatkan Kemensos guna memberdayakan para warga kurang mampu itu.
Dikutip dari Kompas.com dan WARTAKOTAlive.com, berikut sejumlah fakta seputar aksi blusukan Mensos Risma:
1. Tawaran Risma Ditolak Warga
Sejumlah warga yang menempati bangunan liar di kolong fly over kawasan Pegangsaan, menolak tawaran Risma untuk dipindahkan ke tempat lain.
Lurah Pegangsaan Parsiyo menjelaskan, Risma sebelumnya telah menawarkan para warga itu untuk pindah ke tempat lain yang disediakan oleh Kemensos.
"Program Bu Risma itu rencananya, katanya Kemensos itu punya balai atau apa gitu, warga yang kemarin diundang itu akan diajak ke sana untuk melihat," kata Parsiyo kepada Kompas.com, Kamis (31/12/2020).

Baca juga: Ucap Selamat Tahun Baru, Mensos Risma Ungkap Target soal Bansos di 2021: Tepat Sasaran
Di samping relokasi, Risma juga menawarkan untuk memberdayakan warga lewat pelatihan usaha.
Namun upaya Risma ditolak oleh warga setempat karena beberapa alasan.
"Warga ditawarkan belum ada jawaban mau. Intinya mereka menolak," ucap dia.
Parsiyo mengatakan, pada umumnya warga menolak dipindah karena lokasi baru terlalu jauh dari tempat kerja mereka.
Alasan lainnya adalah, ternyata tak seluruh warga yang tinggal di kolong fly over adalah tunawisma.
Sebagian besar dari mereka memilih tinggal di kolong fly over karena rumah asli mereka sempit.