Terkini Nasional
Sebut Bukti Senjata Jadi Kunci Penembakan Simpatisan HRS, Jazilul Fawaid: Itu Semua Ditolak FPI
Anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid menanggapi kasus penembakan enam anggota organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI).
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Oleh sebab itu saya meminta kepada pihak kepolisian untuk mengurai senjata ini dipegang siapa," lanjutnya.
Diketahui pada saat kejadian anggota FPI juga membawa senjata tajam berupa golok, pedang, dan pedang panjang.
Menurut Jazilul, fakta kepemilikan senjata ini juga harus ditelusuri.
"Karena ada tiga yang diletuskan, itu siapa yang memegang karena ada enam orang. Lalu ada bukti lain golok, itu goloknya siapa," paparnya.
Lihat videonya mulai menit 4.00:
Polisi Sebut Ada Bukti CCTV Laskar FPI Serang Personelnya
Pihak kepolisian menyebut telah memiliki bukti rekaman kamera pengintai atau CCTV yang merekam momen terjadinya serangan dari anggota laskar ormas Front Pembela Islam (FPI).
Seperti yang diketahui akibat insiden baku tembak yang terjadi di Jalan Tol Jakarta Cikampek Kilometer 50 pada Senin (7/12/2020), 6 anggota Laskar FPI tewas.
Keenam orang tersebut ditembak oleh anggota kepolisian setelah lebih dulu melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam dan senjata api kepada aparat kepolisian.
Baca juga: Buntut Baku Tembak Laskar FPI dan Polisi, Kapolri Idham Azis Minta 4 Tempat Ini Dijaga Ketat
Dikutip dari TribunJakarta.com, bukti CCTV yang merekam aksi penyerangan itu kini tengah disimpan oleh pihak kepolisian.
"Nanti akan kita kasih lihat bukti CCTV-nya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa (8/12/2020).
Sejumlah CCTV lain masih terus dikumpulkan oleh pihak kepolisian terkait insiden baku tembak tersebut.
"Ada, ada (CCTV). Ini kan lagi kita bongkar, pelan-pelan dulu. CCTV ada beberapa, masih kita kumpulkan," ujar dia.
Sedangkan terkait asal usul senjata, hal tersebut juga menjadi fokus penyelidikan aparat kepolisian.