Breaking News:

Terkini Daerah

Klarifikasi FPI soal Azan Hayya Alal Jihad sambil Bawa Golok di Majalengka: Ingin Menjaga Para Ulama

Massa FPI mendatangi kantor Polres Majalengka untuk memberikan dukungan kepada rekan mereka yang diperiksa polisi terkait azan Hayya Alal Jihad.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube Kompastv
Massa FPI mendatangi Polres Majalengka pada Rabu (2/12/2020) siang untuk memberikan dukungan kepada para pelaku azan Hayya Alal Jihad. 

TRIBUNWOW.COM - Sekitar 15 orang anggota ormas Front Pembela Islam (FPI) mendatangi kantor Polres Majalengka, Jawa Barat, para Rabu (2/12/2020) siang.

Kedatangan mereka ke sana bermaksud untuk memberikan dukungan moral kepada para pelaku Azan Hayya Alal Jihad yang kini berurusan dengan pihak kepolisian.

Diketahui, pihak kepolisian masih akan menyelidiki kasus tersebut meskipun para pelaku telah menyampaikan permohonan maaf.

Tangkapan layar video, sejumlah orang di Majalengka, sedang melafalkan azan dengan mengganti kalimat hayya alal sholah menjadi hayya alal jihad.
Tangkapan layar video, sejumlah orang di Majalengka, sedang melafalkan azan dengan mengganti kalimat hayya alal sholah menjadi hayya alal jihad. (ISTIMEWA via TribunJabar.id)

Baca juga: Habib Rizieq Minta Maaf soal Kerumunan, Polisi: Silakan Saja, tetapi Penyidikannya Tetap Berjalan

Dikutip dari YouTube Kompastv, Kamis (3/12/2020), menurut penjelasan dari pihak FPI, para pelaku tidak ada niat untuk berbuat kekacauan.

Hal itu disampaikan oleh Ahmad Komaludin selaku penasihat hukum FPI.

"Memberikan support dan sebagainya," ujar Ahmad menjelaskan maksud kedatangan para anggota FPI ke Polres Majalengka.

"Mereka tidak ada itikad untuk melakukan pengacauan dan sebagainya," terang dia.

Menurut Ahmad, tindakan yang dilakukan oleh tujuh orang yang menyerukan Hayya Alal Jihad adalah bentuk dukungan kepada para ulama.

"Mereka hanya ingin dalam artian menjaga ulama mereka, menjaga para habib mereka," ucapnya.

"Dan mereka punya rasa iba untuk memberikan support, dukungan kepada mereka semua."

Diketahui, Hayya Alas Sholah memiliki arti mari kita menunaikan salat, sedangkan Hayya Alal Jihad memiliki arti mari kita berjihad.

Dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (2/12/2020), pada video yang beredar nampak tujuh orang pria melantunkan seruan Hayya Alal Jihad sembari memperagakan gestur yang provokatif.

Ketujuh pemuda itu nampak berdiri sambil mengacungkan golok yang digenggam di tangan kanan mereka.

Di belakang mereka nampak baliho bergambar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau akrab dikenal dengan panggilan Habib Rizieq.

Video tersebut diketahui beradar di media sosial mulai dari Twitter, Facebook, hingga Instagram sejak Senin (30/11/2020).

Keberadaan para pelaku di video terbongkar dari baliho yang bertuliskan nama Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.

Baca juga: Sejumlah Warga Dipanggil Polisi Gara-gara Azan Jihad, Jubir FPI: Kriminalisasi Azan dan Jihad

Khilaf dan Minta Dimaafkan

Seusai identitas mereka terungkap, para pelaku langsung menyampaikan permohonan maaf di Balai Desa Sadasari, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.

Tak hanya itu, ketujuh pemuda itu juga menandatangani sebuah surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai 6 ribu sambil disaksikan oleh Plt Desa Sadasari Abdul Miskad.

"Melalui surat pernyataan ini kami tujuh orang memohon maaf kepada semua pihak, atas video yang sempat viral sebelumnya. Permohonan maaf ini kami sampaikan kepada warga Desa Sadasari, pemerintah desa dan seluruh umat Islam di seluruh tanah air," ujar Anggi Wahyudin, salah seorang pelaku azan didampingi enam orang rekannya saat membacakan surat pernyataan maaf di video tersebut.

Anggi sebagai seorang pelaku dalam video itu tidak menyadari apa yang ia lakukan telah memicu keributan.

"Kami tidak bermaksud memfitnah, menuduh, menyerang pihak manapun. Jika ada pihak yang merasa risih dan tidak nyaman, kami memohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam dan kami mengaku bersalah," ucapnya.

Ia mengaku khilaf telah melakukan hal tersebut.

"Kami berharap agar semua pihak dan umat Islam secara keselurahan memaafkan kesalahan kami," pintanya.

Selain Anggi, para pemuda lainnya yang ikut meminta maaf adalah Candra Purnama, Asep Kurniawan, Ahmad Kusaeri, Sahaad dan Fuad Azhari, mereka berasal dari Desa Sadasari.

Sedangkan 1 orang lainnya adalah Ahmad Syarif Hidayat yang berasal dari Desa Kumbung, Kecamatan Rajagaluh.

Menanggapi permohonan maaf tersebut, Bupati Majalengka Karna Sobahi bersyukur karena para pelaku kini telah meminta maaf dan mengakui kesalahan mereka.

"Alhamdulilah, mereka kini telah menyatakan permintaan maaf kepada masyarakat secara terbuka, semoga kejadian ini tidak terulang lagi," kata Karna, Rabu (2/12/2020).

Sebelumnya, Kapolres Majalengka AKBP Bismo Teguh Prakoso telah mengkonfirmasi soal video viral azan Hayya Alal Jihad yang terjadi di daerah Majalengka.

Untuk menindak hal tersebut, ia berkoordinasi dan meminta pendapat dari sejumlah tokoh agama, termasuk dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Kita akan rapatkan komunikasi dengan ketua MUI dan para tokoh ulama, bagaimana pendapat beliau," jelas dia.

Selain di Majalengka, video viral azan Hayya Alal Jihad juga terjadi di sejumlah wilayah lain di Indonesia. 

Baca juga: Sempat Diadang saat Beri Surat Panggilan Rizieq Shihab, Polri: Kalau Buat Pelanggaran, Harus Sportif

Simak video selengkapnya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Anung)

Sebagian artikel ini diolah dari tribunjabar.id dengan judul Begini Reaksi Kapolres Majalengka Usai Dengar Soal Azan Hayya Alal Jihad Diduga Ada di Wilayahnya, BREAKING NEWS - VIDEO VIRAL, Seruan Lafal Azan Hayya Alal Jihad Diduga Juga Terjadi di Majalengka, dan Buat Video Viral Azan Hayya Alal Jihad, 7 Warga Majalengka Langsung Menyatakan Permintaan Maaf

Sumber: TribunWow.com
Tags:
FPIMajalengkaVideo Viral
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved