Habib Rizieq Shihab
Haris Azhar Sebut Pencopotan Baliho Habib Rizieq Bukan Tupoksi TNI: Adakah Situasi Mengkhawatirkan?
Pegiat HAM, Haris Azhar berikan tanggapan soal pencopotan baliho atau spanduk Imam Besar Front Pembala Islam (FPI) oleh aparat TNI.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
Sedangkan untuk non perang, Haris Azhar tetap meminta supaya kewenangan TNI sudah sesuai dengan Undang-undang institusinya.
Namun ia mengingatkan bahwa sebenarnya soal kasus Habib Rizieq masih dalam ranah pihak kepolisian.
Kecuali jika memang pihak kepolisian sudah tidak sanggup, barulah melibatkan TNI.
"Menurut saya kalau sampai TNI dilibatkan dari segi cara juga apakah Satpol PP, Polisi, atau ekuitas prosedur hukum sudah ditempuh atau tidak bisa berjalan," ungkapnya.
"Kalau memang tidak berjalan apakah TNI diperintahkan oleh otoritas politik untuk melakukan hal ini," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 1.10:
Soleman Ponto Benarkan Sikap TNI
Mantan Kepala BAIS TNI, Laksda TNI (Purn) Soleman B. Ponto tanggapi pencopotan baliho atau spanduk Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.
Sebelumnya pencopotan atau penertiban baliho Habib Rizieq oleh aparat TNI dengan tujuan untuk tidak menjadikan provokatif.
Dilansir TribunWow.com dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Sabtu (21/11/2020), Soleman Ponto mengaku membenarkan langkah tegas yang diambil oleh TNI.

Baca juga: Sutiyoso Sebut Belum Perlu TNI Turun Tangan soal Habib Rizieq: Mesti Mengedepankan Soft Power
Baca juga: Sutiyoso Ungkap Pengalaman Cara Perlakukan FPI dan Habib Rizieq: Sekeras Apapun Masih Bisa Didekati
Sementara itu terkait banyak pihak yang mempertanyakan hal itu bukan tugas TNI, Soleman Ponto mengaku kurang setuju.
Dirinya mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh TNI lantaran sudah mendapatkan infromasi ada pergerakan yang tidak terlihat atas pemasangan baliho tersebut.
Informasi tersebut sebelumnya sudah dicium oleh para intelligent.
Disebutnya bahwa pergerakan itu tidak lain hanya untuk memecah belah bangsa.
"Kelihatannya hanya baliho, kita hanya melihat baliho, tetapi di dalam teori gunung es, yang terlihat gunung es-nya itu hanya sepertiga di permukaan, dua pertiga di bawah tidak dilihat orang-orang," ujar Soleman Ponto.