Breaking News:

Habib Rizieq Shihab

Sutiyoso Ungkap Pengalaman Cara Perlakukan FPI dan Habib Rizieq: Sekeras Apapun Masih Bisa Didekati

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso buka suara mengenai beberapa polemik yang terjadi di Ibu Kota berkaitan dengan Imam Besar FPI, Habib Rizieq.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
Youtube/tvOneNews
Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007, Sutiyoso buka suara mengenai beberapa polemik yang terjadi di Ibu Kota berkaitan dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq. 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007, Sutiyoso buka suara mengenai beberapa polemik yang terjadi di Ibu Kota berkaitan dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Sutiyoso juga mengomentari sikap dari Pandam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman yang memerintah pasukkannya untuk menurunkan baliho Habib Rizieq di berbagai kawan DKI Jakarta.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Kabar Petang 'tvOne', Sabtu (21/11/2020), Sutiyoso mengatakan bahwa penurunan baliho tidak perlu dilakukan oleh anggota TNI.

Anggota DPR RI Abraham Lunggana atau karib disapa Haji Lulung kecewa dengan tindakan TNI yang ikut mencopot baliho bergambar dirinya pada Jumat (20/11/2020). Padahal baliho yang ia pasang berisi kampanye ajakan patuh protokol kesehatan, dan terpasang di poskonya sendiri, Jalan Jalan H. Fachrudin Nomor 7, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Anggota DPR RI Abraham Lunggana atau karib disapa Haji Lulung kecewa dengan tindakan TNI yang ikut mencopot baliho bergambar dirinya pada Jumat (20/11/2020). Padahal baliho yang ia pasang berisi kampanye ajakan patuh protokol kesehatan, dan terpasang di poskonya sendiri, Jalan Jalan H. Fachrudin Nomor 7, Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Dok. Pribadi Anggota DPR RI Abraham Lunggana)

Baca juga: Baliho Bergambar Habib Rizieq Miliknya Ikut Dicopot TNI, Haji Lulung: Padahal Ajakan Patuhi Prokes

Baca juga: Wapres Maruf Amin Siap Terbuka Berdialog dengan Habib Rizieq Shihab, Jubir: Selama Membawa Kebaikan

Melainkan menurutnya, penertiban baliho dan semacamnya cukup dilakukan oleh Satpol PP dengan catatan jika melanggar Peraturan Daerah (Perda).

Ia menambahkan kecuali ketika langkah dari Satpol PP tidak berhasil atau mendapatkan hadangan, maka barulah aparat TNI diturunkan.

Mantan Pangdam Jaya periode 1996 itu lantas mengungkapkan pengalamannya ketika masih menjadi Gubernur DKI dalam memperlakukan atau menyikapi massa, termasuk massa FPI.

"Saya punya pengalaman waktu jadi gubernur, kantor saya itu diduduki oleh FPI pada bulan puasa dan yang menduduki itu enggak sedikit sudah kayak salju, putih semua dan dipimpin oleh HRS sendiri dan pengurus-pengurus FPI," ujar Sutiyoso.

"Penjabat DKI juga melarang masuk kantor, tapi saya tetep masuk karena saya berprinsip seperti apapun orang kerasnya tetap saja bisa saya dekati hatinya," jelasnya.

Dikatakannya bahwa pada saat itu, FPI bersama Habib Rizieq mendesak supaya Pemprov DKI melarang pembukaan kafe, tempat hiburan dan restoran ditutup selama bulan Ramadhan.

Sutiyoso mengatakan desakan tersebut jelas tidak bisa dipenuhi lantaran menyangkut hajat hidup orang banyak, tidak hanya orang muslim, melainkan juga non muslim.

Menurutnya, dengan pendekatan yang dilakukan dan jalan tengah yang diberikan, pihaknya akhirnya bisa memahamkan massa.

Baca juga: Diputarkan Video Habib Rizieq Ajak Pengikutnya Datang di Acaranya, Kuasa Hukum FPI: Saya Baru Lihat

Baca juga: Personel TNI Nyaris Bentrok dengan FPI, Pengikut Habib Rizieq Nekat Ambil Baliho yang Sudah Dicopot

"Lha mana mungkin, saya jelaskan sama Habib itu dengan kelompoknya, ini kota internasional, banyak non muslim, banyak duta besar, kalau makan di mana kalau saya tutup," jelasnya.

"Tempat hiburan sudah kita survei, 90 persen pegawainya muslim, kalau saya tutup dia dapat duit apa untuk mudik, karena itu kita atur tetapi puasa tidak boleh terganggu, buka setelah Tarawih selesai, tutup sebelum saur dimulai," imbuh Sutiyoso.

Oleh karenanya, ia menegaskan bahwa sekeras apapun orangnya, diyakini masih bisa didekati dan dipengaruhi.

Termasuk dalam kasus Habib Rizieq yang dikenal merupakan tokoh yang begitu keras, Sutiyoso menyakini bisa didekati.

"Saya jelaskan, dia enggak berani maksa lagi, akhirnya dia paham dan saya minta untuk keluar dari balai kota," ungkapnya.

"Maksud saya, kelompok sekeras apapun masih tetap bisa didekati, kalau tidak berhasil barulah dengan cara penggalangan keras," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 8.10:

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Habib Rizieq ShihabFPISutiyosoprotokol kesehatanSatpol PPCovid-19Pangdam Jaya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved