Habib Rizieq Shihab
Soal Pangdam Jaya Copot Baliho Rizieq Shihab, Sutiyoso: TNI Senjata Pamungkas, Keluar Terakhir
Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus mantan Pangdam Jaya Sutiyoso menangapi pencopotan baliho Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus mantan Pangdam Jaya Sutiyoso menangapi pencopotan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab alias Habib Rizieq.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Sabtu (21/11/2020).
Diketahui sebelumnya Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengakui penurunan baliho Habib Rizieq di berbagai kawasan DKI Jakarta oleh anggota TNI adalah atas perintahnya.

Baca juga: Baliho Habib Rizieq Shihab Dicopot TNI, PA 212 Justru Ungkapkan Rasa Terima Kasih karena Hal Ini
Ia menduga ada pelanggaran oleh pihak yang memasang baliho tersebut, yang diduga FPI.
"Saya berasumsi, seperti yang dikatakan panglima, bahwa tantib yang biasanya Satpol PP ini tidak berhasil lagi (menertibkan baliho)," komentar Sutiyoso.
"Yang sebenarnya tidak boleh, di situ pun mestinya sudah harus berhenti," lanjutnya.
Ia menjelaskan pemasangan baliho atau spanduk sudah diatur dalam peraturan daerah (perda).
Sutiyoso mempertanyakan dalam tindakan penurunan baliho Rizieq Shihab apakah sudah dilakukan Satpol PP.
"Baliho itu 'kan menggunakan dana. Jadi pasang, copot lagi, pasang, copot lagi begitu saja oleh Satpol PP, harusnya, ini sudah dilakukan apa belum?" ungkit politisi yang akrab disapa Bang Yos ini.
Ia menjelaskan tugas penertiban semacam itu seharusnya dilakukan Satpol PP.
Jika perlu bantuan dari satuan lain, sifatnya hanya mengamankan.
Baca juga: Personel TNI Nyaris Bentrok dengan FPI, Pengikut Habib Rizieq Nekat Ambil Baliho yang Sudah Dicopot
"Kalaupun harus dibantu, biarlah mereka yang menurunkan. Misalnya Kodam dan Polda Metro gabungan, melindungi mereka melaksanakan tugas," terang Sutiyoso.
Meskipun begitu, mantan Wakil Komantan Jenderal Kopassus ini menilai pemasangan baliho seharusnya mematuhi perda yang berlaku.
"Tetapi baliho itu jelas sesuatu yang salah karena ada perdanya, di mana bisa dipasang, ukurannya berapa, dan bayar pajak. Tidak boleh sembarangan," tegasnya.
Apabila Satpol PP tidak dapat menertibkan pemasang baliho, maka dapat berkoordinasi dengan polda setempat.
Sutiyoso beranggapan seharusnya pihak pengaman lebih mengedepankan penegakkan perda terkait pemasangan baliho untuk menghukum pelaku.
Keterlibatan TNI dalam hal ini seharusnya bukan sebagai pihak yang turun langsung ke lapangan.
"TNI itu adalah senjata pamungkas, harus keluar yang terakhir kali," tandas Sutiyoso.
Lihat videonya mulai menit 5.00:
TB Hasanuddin Dukung Pembubaran FPI Jika Melanggar
Politisi PDIP Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menanggapi tindakan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman terhadap pencopotan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab alias Habib Rizieq.
Dilansir TribunWow.com, diketahui sebelumnya viral video pencopotan baliho oleh sejumlah anggota berseragam loreng khas TNI dan berseragam Satpol PP.
Dudung Abdurachman kemudian mengakui tindakan itu adalah atas perintahnya.
Baca juga: Viral Anggota Berseragam Loreng Copot Baliho Habib Rizieq, Ini Alasan Pangdam Jaya: Saya Panglimanya
Hasanuddin kemudian mengapresiasi langkah Dudung tersebut.
"Kalau penurunan baliho itu dilakukan oleh masyarakat atau ormas lain bisa terjadi bentrok berdarah atau mengarah ke konflik horizontal," komentar TB Hasanuddin, dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (19/11/2020).
"Maka saya menilai tindakan TNI ini sudah sangat tepat ketika aparat yang lain diam," katanya.
Dalam pernyataannya, Dudung juga menegaskan dirinya tidak segan akan membubarkan FPI jika mengganggu persatuan bangsa, terkait ajakan "revolusi akhlak" yang digaungkan.
Menurut Hasanuddin, pernyataan Pangdam Jaya tersebut beralasan.
Ia turut mendukung pembubaran FPI jika terbukti melanggar aturan.
"Saya kira ini harus direspons negara," ucap Hasanuddin.

"Bila ternyata nanti secara hukum ormas FPI ini terbukti melanggar dan kemudian harus dibubarkan maka bubarkan saja tak usah ragu, tak usah takut," tegasnya.
Sebelumnya Dudung memberi peringatan keras kepada FPI dan Habib Rizieq, seperti yang ditayangkan dalam kanal YouTube Kompas TV, Kamis.
Baca juga: Tolak Kehadiran Rizieq Shihab di Medan, Ratusan Massa Aliansi Islam Protes: Bisa Merusak NKRI
"Ini akan saya bersihkan semua. Tidak ada itu baliho-baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," tegas Dudung Abdurachman.
Ia bahkan menilai ormas semacam FPI lebih baik dibubarkan apabila terus membandel.
Dudung menganggap saat ini ormas tersebut terkesan bertingkah sesuka hatinya.
"Kalau perlu, FPI bubarkan saja. Kok mereka yang atur, suka atur-atur sendiri," katanya.
Dudung menilai ajakan semacam yang digaungkan FPI akan menimbulkan perpecahan pada persatuan Indonesia.
"Saya peringatkan, saya peringatkan," ucap Dudung.
"Saya tidak akan segan-segan untuk menindak dengan keras yang coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan," kata Pangdam Jaya.
Menurut Dudung, banyak sikap FPI yang tidak mencerminkan sikap umat Muslim di Indonesia.
"Jangan merasa bahwa dia mewakili umat Islam, tidak," kecam Dudung.
"Lebih banyak umat Islam yang baik, yang berkatanya baik, yang berucapnya baik, yang bertingkah lakunya juga baik," tandasnya. (TribunWow.com/Brigitta)