Breaking News:

Habib Rizieq Shihab

Bukan Jokowi, Haikal Hassan Jengkel Sindir Sosok yang Terus Jegal Habib Rizieq Shihab: Terbuka Saja

Menurut Haikal Hassan ada sosok yang terus-terusan menghambat upaya Habib Rizieq Shihab untuk berdialog dengan pemerintah.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube Indonesia Lawyers Club
Sekjen HRS Center Haikal Hassan dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (17/11/2020), Haikal menyindir sosok yang terus-terusan menghambat upaya Habib Rizieq Shihab berdialog dengan pemerintah. 

TRIBUNWOW.COM - Penuh emosional, Sekjen HRS Center Haikal Hassan menyinggung soal sosok yang selalu menjegal langkah Habib Rizieq Shihab (HRS).

Ia menyebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bukanlah pihak yang menghambat HRS, karena menurutnya Jokowi tidak begitu anti dengan Rizieq.

Haikal mengatakan, HRS selalu dihambat saat ingin berdialog dengan pemerintah.

Habib Rizieq Shihab di Markaz Syariah Petamburan, Jakarta, Rabu (11/11/2020). Habib Rizieq menitipkan pesannya kepada pejabat di Indonesia.
Habib Rizieq Shihab di Markaz Syariah Petamburan, Jakarta, Rabu (11/11/2020). Habib Rizieq menitipkan pesannya kepada pejabat di Indonesia. (YouTube FRONT TV)

Baca juga: Bantah Pemerintah Niat Cekal Habib Rizieq, Moeldoko Singgung Massa Pendukung: Mereka yang Mengganggu

Pernyataan itu ia ungkapkan lewat acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (17/11/2020).

Awalnya pria yang akrab disapa Babe Haikal itu mengungkit soal acara perayaan Maulid Nabi yang diadakan di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, pada Sabtu (14/11/2020).

Seperti yang diketahui, acara tersebut menyebabkan kerumunan masyarakat yang banyak.

Namun menurut Haikal, pihaknya telah menyarankan para jamaah HRS agar menonton acara lewat YouTube.

Tetapi karena antusiasme masyarakat, kerumunan tidak bisa dihindarkan.

Haikal menyebut, ada sosok yang memang sengaja ingin mendiskreditkan HRS dengan mencari kesalahan-kesalahan pada acara tersebut.

"Ada yang dituju, ada yang disasar," ujar dia.

"Ini menunjukkan ada orang yang punya pengaruh besar di Indonesia, tapi enggak disukai oleh negara."

Haikal lalu menyinggung soal upaya HRS yang menurutnya telah sejak lama berupaya mengadakan dialog dengan pemerintah.

Tetapi upaya itu selalu dihambat oleh pihak tertentu.

"Selalu ada hambatan," kata Haikal.

"Sejak tahun 2017, Habib Rizieq itu ingin dialog," ucapnya dengan suara bergetar penuh emosi.

Haikal menyebut, sosok yang menghambat justru bukanlah presiden.

Karena menurutnya, Jokowi tidak begitu anti dengan HRS.

"Tapi selalu ada yang menghambat," kata Haikal.

"Jujur-jujuran saja, terbuka saja siapa yang menghambat itu, toh Pak Jokowi enggak anti-anti banget."

"Siapa yang menghambat ini," ungkap Haikal.

"Pak Jokowi tolong dengar ini."

Kemudian Haikal menceritakan bagaimana HRS sepulang dari Arab Saudi langsung menyatakan keinginan untuk melakukan dialog dengan pemerintah.

Tetapi upaya tersebut menurutnya juga dihambat.

"Tapi lihat sambutannya, enggak ada rekonsiliasi," kata Haikal.

Ia lalu menyebut Istana yang menutup pintu rekonsiliasi dengan HRS.

Haikal merasa jengkel sebab menurutnya upaya HRS yang ingin berdialog dengan pemerintah selalu dihambat.

"Memang Habib Rizieq ini apa? Musuh negara?" tanya Haikal.

"Dia bukan bandar narkoba, dia bukan pemimpin partai, dia bukan siapa-siapa, dia bukan musuh negara."

"Beliau hanya musuh ketidakadilan," lanjut Haikal.

Haikal kembali menekankan bahwa yang diinginkan oleh HRS adalah berdialog dengan pemerintah.

"Dia ingin dialog, kemana mesti dialog kalau negara memerlakukan dia seperti musuh," ungkapnya.

Baca juga: Bandingkan Sikap Beda ke Habib Rizieq dengan Liga 1, Dokter Tirta Minta Istana dan Pemprov DKI Jawab

Simak video selengkapnya mulai menit ke-5.50:

Rizieq Shihab Siap Rekonsiliasi

Diberitakan sebelumnya, Rizieq Shihab menyatakan siap berkonsiliasi dengan pemerintah.

Kepastian tersebut diungkapkan langsung oleh Rizieq Shihab dalam kanal YouTube Front TV, Rabu (12/11/2020).

Dilansir TribunWow.com, namun sebelum melakukan rekonsiliasi, Rizieq Shihab memberikan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintah.

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab saat menyapa pendukung dan simpatisan saat tiba di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020) Saat tiba, Rizieq menyampaikan orasi di hadapan massa pendukungnya untuk melakukan revolusi akhlak.
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab saat menyapa pendukung dan simpatisan saat tiba di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020) Saat tiba, Rizieq menyampaikan orasi di hadapan massa pendukungnya untuk melakukan revolusi akhlak. (Tribunnews/Jeprima)

Baca juga: Kronologi Perseteruan Nikita Mirzani dan Ustaz Maaher, Berawal dari Keluhan soal Habib Rizieq Shihab

Seperti yang diketahui, Rizieq Shihab saat ini sudah berada di Indonesia setelah kepulangannya dari Arab Saudi pada Selasa (10/11/2020).

Kedatangan dari Rizieq Shihab langsung mendapatkan sambutan, khususnya dari pengikutnya.

Beberapa agenda langsung dijadwalkan oleh Rizieq Shihab setelah tiba di Tanah Air.

Termasuk menyatakan siap untuk berdamai dengan pemerintah.

Secara pribadi, Rizieq Shihab juga mengaku tidak menghendaki adanya kegaduhan di Republik ini.

"Kita siap kapan saja, tapi stop dulu kriminalisasi ulamanya, stop dulu kriminalisasi aktivisnya."

"Tunjukkan dulu niat baik, mau dialog, merekonsiliasi, ahlan wa sahlan, kita siap damai, kita siap hidup tanpa kegaduhan," ujar Rizieq Shihab.

Meski begitu, dirinya meminta kepada pemerintah supaya tidak main kriminalisasi kepada para ulama, habaib maupun tokoh-tokoh.

Ia lantas meminta supaya mereka lebih dulu dibebaskan.

Baca juga: Ungkit Upaya Pencekalan Habib Rizieq, Fadli Zon Penasaran dengan Perjanjian BIN: Saya Mau Tahu

"Tapi bebaskan dulu para ulama kita, bebaskan dulu para habaib kita, bebaskan dulu para tokoh kita. Masih banyak ulama-ulama kita saat ini yang menderita di penjara," pintanya.

Rizieq Shihab menyinggung nama-nama ulama yang masih ditahan, di antaranya adalah Abu Bakar Ba'asyir dan Bahar bin Smith.

Selain itu juga para tokoh dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia, mulai dari Syahganda Nainggolan, Anton Pramana, dan Jumhur Hidayat.

"Bebaskan Abu Bakar Ba'asyir yang sudah sepuh, bebaskan Habib Bahar bin Smith yang dizalimi,"

"Bebaskan doktor Syahganda Nainggolan, bebaskan Bapak Anton Pramana, bebaskan bapak Jumhur Hidayat, bebaskan dulu mereka," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-10.40:

(TribunWow/Anung/Elfan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Habib Rizieq ShihabJoko WidodoJokowiHaikal HassanFPI
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved