Breaking News:

Terkini Daerah

Pernikahan Berujung Maut, Pemkab Sragen Beri Reaksi Tegas soal Keluarga Tewas setelah Acara Hajatan

Reaksi keras Pemerintah Sragen soal meninggalnya keluarga tewas akibat Covid-19 di Kalijambe, Sragen.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
Tribun Solo
Ilustrasi pemakaman dengan aturan Covid-19. Pernikahan berujung petaka terjadi Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Sragen pada 24 Oktober 2020. 

Kedua orang tua mempelai wanita dirawat di RSUD Ngipang Solo.

Sehari setelah kematian LD, sang berinisial S (57) kemudian menghembuskan nafasnya.

Tiga hari selanjutnya pada Senin (9/11/2020), ayah LD berinisial SD (60) juga ikut meninggal dunia akibat Covid-19.

Baca juga: Cegah Covid-19, MUI Beri Imbauan ke Tamu Habib Rizieq Shihab: Tolong Jaga Jarak dan Pakai Masker

Kesaksian Kepala Desa

Kepala Desa (Kades) Wonorejo, Edi Subagyo menceritakan, LD rupanya sempat memeriksakan diri ke dokter pada tiga hari sebelum pernikahan.

LD mengaku merasa sesak napas.

Selain itu, ia juga sempat melakukan perjalanan ke Jakarta sebelum menikah.

Dokter sempat menganjurkan LD untuk dirawat di rumah sakit.

Namun, wanita itu tidak mau lantaran akan melangsungkan pernikahan.

"Terus sama dokternya disuruh opname, tapi dianya tidak mau karena sebentar lagi mau menikah," kata Edi kepada TribunSolo.com, Selasa (10/11/2020).

Menurut informasi, LD ternyata memiliki riwayat asma.

Sedangkan kedua orang tuanya mempunyai riwayat penyakit diabetes.

Meski demikian, Edi mengatakan pihaknya belum melakukan lockdown.

"Biasa saja, tidak lockdown," lanjutnya.

Sementara itu tamu undangan yang hadir dalam acara pernikahan lantas menjalani rapid test.

Halaman
1234
Tags:
SragenJawa TengahPernikahanCovid-19Wonogiri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved