Breaking News:

Terkini Nasional

Mahfud MD Sengaja Pemberian Bintang Mahaputera Dibagi Dua, Refly Harun: Tidak Ada Makan Siang Gratis

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan tanggapan terkait pernyataan dari Menko Polhukam, Mahfud MD terkait penganugerahan Bintang Mahaputera.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
Capture YouTube TvOne/Najwa Shihab
Kolase foto Ketua Presidium KAMI Gatot Nurmantyo (kiri) dan Menko Polhukam Mahfud MD (kanan). Rely Harun memberikan tanggapan terkait pernyataan dari Menko Polhukam, Mahfud MD terkait penganugerahan Bintang Mahaputera. 

TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan tanggapan terkait pernyataan dari Menko Polhukam, Mahfud MD terkait penganugerahan Bintang Mahaputera.

Mahfud MD sebelumnya menjelaskan alasannya kembali menggelar acara pemberian penghargaan tersebut pada bulan November, padahal sebelumnya sudah dilakukan pada bulan Agustus jelang hari kemerdekaan RI.

Menurut Mahfud MD, hal itu memang sengaja dilakukan pada tahun ini lantaran sedang dalam kondisi pandemi Covid-19.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan pandangannya terkait sikap dari Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang tak menghadiri acara penganugerahan Bintang Mahaputra oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan pandangannya terkait sikap dari Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang tak menghadiri acara penganugerahan Bintang Mahaputra oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Youtube/Refly Harun)

Baca juga: Bintang Mahaputera Terkesan Ingin Tundukkan Gatot, Refly Harun Singgung Fadli Zon dan Fahri Hamzah

Baca juga: Soal Ketidakhadiran Gatot ke Istana, Refly Harun: Ada Tugas dari Jokowi yang Belum Terselesaikan

Sehingga menurut Mahfud MD, bisa mengurangi tamu yang hadir dalam acara yang digelar di Istana tersebut.

Meski begitu, Refly Harun menilai tidak terlalu mempersoalkan penjelasan dari Mahfud MD.

Terlebih ia menyadari bahwa hal itu sebenarnya merupakan hak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), sehingga mau diberikan kapanpun tidak masalah.

"Dia (Mahfud MD) mengatakan justru karena Covid-19 makanya dibelah dua, ada yang menerimanya di bulan Agustus dan November," ujar Refly Harun.

"Dan memang kalau bicara dari sisi hukumnya at anytime Presiden bisa memberikan bintang tanda kehormatan tersebut tanpa harus mengaitkannya dengan proklamasi kemerdekaan atau hari kemerdekaan dan hari pahlawan," jelasnya.

Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu mengaku lebih menyoroti perihal maksud lain dari pemerintah atas sikapnya memberikan Bintang Mahaputera kepada Gatot Nurmantyo.

Apalagi saat ini Gatot Nurmantyo dengan tegas berada di posisi oposisi setelah gabung dengan KAMI.

"Tapi segala sesuatu tidak mungkin tidak ada latar belakangnya, kalau bicara politik no free lunch tidak ada makan siang yang gratis," kata Refly Harun.

"Jadi Gatot Nurmantyo menolak jamuan makan dari Presiden karena dia tahu bahwa no free lunch," imbuhnya.

Baca juga: Ungkap Isi Surat Gatot untuk Jokowi setelah Tak Bisa Hadir, Mahfud MD: Berisi Enam Alinea

Secara pribadi, Refly Harun justru memberikan apresiasi kepada Gatot Nurmantyo lantaran tidak tergoda dengan tawaran atau pemberian apapun dari pemerintah.

"Mudah-mudahan sikap Gatot Nurmantyo ini meneguhkan sikap menjaga jarak dengan pemerintahan," ungkapnya.

Halaman
123
Tags:
Mahfud MDBintang MahaputeraRefly HarunGatot Nurmantyo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved