Terkini Nasional
Mahfud MD Sengaja Pemberian Bintang Mahaputera Dibagi Dua, Refly Harun: Tidak Ada Makan Siang Gratis
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan tanggapan terkait pernyataan dari Menko Polhukam, Mahfud MD terkait penganugerahan Bintang Mahaputera.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan tanggapan terkait pernyataan dari Menko Polhukam, Mahfud MD terkait penganugerahan Bintang Mahaputera.
Mahfud MD sebelumnya menjelaskan alasannya kembali menggelar acara pemberian penghargaan tersebut pada bulan November, padahal sebelumnya sudah dilakukan pada bulan Agustus jelang hari kemerdekaan RI.
Menurut Mahfud MD, hal itu memang sengaja dilakukan pada tahun ini lantaran sedang dalam kondisi pandemi Covid-19.

Baca juga: Bintang Mahaputera Terkesan Ingin Tundukkan Gatot, Refly Harun Singgung Fadli Zon dan Fahri Hamzah
Baca juga: Soal Ketidakhadiran Gatot ke Istana, Refly Harun: Ada Tugas dari Jokowi yang Belum Terselesaikan
Sehingga menurut Mahfud MD, bisa mengurangi tamu yang hadir dalam acara yang digelar di Istana tersebut.
Meski begitu, Refly Harun menilai tidak terlalu mempersoalkan penjelasan dari Mahfud MD.
Terlebih ia menyadari bahwa hal itu sebenarnya merupakan hak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), sehingga mau diberikan kapanpun tidak masalah.
"Dia (Mahfud MD) mengatakan justru karena Covid-19 makanya dibelah dua, ada yang menerimanya di bulan Agustus dan November," ujar Refly Harun.
"Dan memang kalau bicara dari sisi hukumnya at anytime Presiden bisa memberikan bintang tanda kehormatan tersebut tanpa harus mengaitkannya dengan proklamasi kemerdekaan atau hari kemerdekaan dan hari pahlawan," jelasnya.
Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu mengaku lebih menyoroti perihal maksud lain dari pemerintah atas sikapnya memberikan Bintang Mahaputera kepada Gatot Nurmantyo.
Apalagi saat ini Gatot Nurmantyo dengan tegas berada di posisi oposisi setelah gabung dengan KAMI.
"Tapi segala sesuatu tidak mungkin tidak ada latar belakangnya, kalau bicara politik no free lunch tidak ada makan siang yang gratis," kata Refly Harun.
"Jadi Gatot Nurmantyo menolak jamuan makan dari Presiden karena dia tahu bahwa no free lunch," imbuhnya.
Baca juga: Ungkap Isi Surat Gatot untuk Jokowi setelah Tak Bisa Hadir, Mahfud MD: Berisi Enam Alinea
Secara pribadi, Refly Harun justru memberikan apresiasi kepada Gatot Nurmantyo lantaran tidak tergoda dengan tawaran atau pemberian apapun dari pemerintah.
"Mudah-mudahan sikap Gatot Nurmantyo ini meneguhkan sikap menjaga jarak dengan pemerintahan," ungkapnya.