Breaking News:

Terkini Nasional

Mahfud MD Sengaja Pemberian Bintang Mahaputera Dibagi Dua, Refly Harun: Tidak Ada Makan Siang Gratis

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun memberikan tanggapan terkait pernyataan dari Menko Polhukam, Mahfud MD terkait penganugerahan Bintang Mahaputera.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
Capture YouTube TvOne/Najwa Shihab
Kolase foto Ketua Presidium KAMI Gatot Nurmantyo (kiri) dan Menko Polhukam Mahfud MD (kanan). Rely Harun memberikan tanggapan terkait pernyataan dari Menko Polhukam, Mahfud MD terkait penganugerahan Bintang Mahaputera. 

"Jadi godaan bersikap oposisi itu adalah yaitu tawaran hal-hal yang barangkali sulit ditolak, termasuk tawaran mendapatkan Bintang Mahaputera, dan tawaran lain jabatan atau mungkin uang," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 12.24

Refly Harun: Ada Tugas dari Jokowi yang Belum Terselesaikan

Pakar Hukum Tata Negara sekaligus Deklarator KAMI, Refly Harun buka suara menanggapi tidak hadirnya Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dalam acara penganugerahan tanda kehormatan Bintang Mahaputera.

Seperti yang diketahui, rencananya, penyerahan Bintang Mahaputera kepada Gatot akan diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2020).

Dilansir TribunWow.com dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Rabu (11/11/2020), Refly Harun mengaku kebetulan sempat menerima panggilan telepon dari Gatot Nurmantyo.

Pakar Hukum Tata Negara sekaligus deklarato KAMI, Refly Harun mengatakan terdapat tiga alasan yang membuat Gatot membatalkan diri menerima Bintang Mahaputra, dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Rabu (11/11/2020).
Pakar Hukum Tata Negara sekaligus deklarato KAMI, Refly Harun mengatakan terdapat tiga alasan yang membuat Gatot membatalkan diri menerima Bintang Mahaputra, dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Rabu (11/11/2020). (Youtube/KompasTV)

 

Baca juga: Habib Rizieq Diyakini akan Jadi seperti Gatot Nurmantyo, Rocky Gerung: Itu Baik bagi Demokrasi

Oleh karenanya dirinya kemudian menanyakan langsung kepada yang bersangkutan terkait alasannya tidak menghadiri acara tersebut.

Selain alasan pandemi Covid-19 dan merasa ada ketidaklaziman karena diberikan tidak seperti biasanya yakni saat menjelang hari kemerdekaan RI, menurut Refly Harun ada alasan yang lebih substantif.

Dikatakannya bahwa ada tugas dari Presiden Jokowi yang belum terselesaikan oleh Gatot Nurmantyo.

Tugas tersebut sebelumnya diberikan ketika Gatot Nurmantyo masih aktif menjadi Panglima TNI.

Atas dasar itulah ada perasaan tidak enak kepada Jokowi untuk bisa menerima pengargaan tersebut.

Meski begitu, Refly Harun mengaku tidak bisa mengungkapkan tugas apa yang belum diselesaikan oleh Gatot Nurmantyo, lantaran yang bersangkutan meminta untuk tidak menceritakan ke publik dalam waktu sekarang ini.

"Yang lebih substantif adalah dia mengatakan ada tugas negara yang diperintahkan presiden (Jokowi) kepadanya yang belum dia selesaikan," ujar Refly Harun.

"Dia merasa bahwa tidak enak untuk datang, hanya masalahnya untuk alasan ketiga ini dia wanti-wanti untuk rahasia katanya," jelasnya.

Halaman
123
Tags:
Mahfud MDBintang MahaputeraRefly HarunGatot Nurmantyo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved