Terikini Nasional
Donald Trump dan Joe Biden Bersaing di Pilpres AS, Sandiaga Ungkap Dampak bagi Ekonomi Indonesia
Wakil Ketua Dewan Partai Gerindra Sandiaga Uno memberikan pandangannya terkait pemilihan presiden Amerika Serikat.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
Dirinya menuntut supaya ada strategi tersendiri dari pemerintah Indonesia untuk bisa memajukan NKRI ini.
"Jadi menurut saya, kalau melihat situasi yang sangat ketat, kita sabar menunggu, tapi kita harus bergerak cepat sekali karena siapapun yang terpilih nanti kita harus mulai satu strategi," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 5.25:
Mantan Dubes RI Ungkap Alasan Trump Kerap Disorot
Mantan duta besar (dubes) RI Dino Patti Djalal turut menanggapi pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2020.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Rabu (4/11/2020).
Diketahui sebelumnya Pilpres AS tengah mencapai puncaknya pada pemungutan suara yang diselenggarakan sampai Selasa (3/11/2020) waktu setempat.

Baca juga: Ungguli Trump di Pilpres AS 2020, Joe Biden Enggan Deklarasikan Kemenangan: Bukan Wewenang Saya
Terdapat dua kubu yang bertanding yakni petahana Presiden Donald Trump dari Partai Republikan dan mantan Wakil Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat.
Dino menilai pilpres kali ini memang tengah menjadi sorotan masyarakat AS dan dunia internasional.
Hal itu terbukti dari tingginya jumlah pemilih yang berpartisipasi dalam pemilihan kali ini.
Menurut Dino, ada faktor pemerintahan Trump sebelumnya yang membuat antusiasme masyarakat AS dalam pilpres 2020.
"Memang Trump adalah presiden yang paling unik dalam sejarah Amerika. Dia menemukan suatu resep untuk berpolitik dan mendapatkan suara," papar Dino Patti Djalal.
Ia menilai Trump berhasil mendapat simpat dari kelompok yang selama ini tidak mendapat tempat di politik konvensional, yakni melalui pernyataan yang blak-blakan dan cenderung tidak dapat diterima masyarakat umum.
Hal tersebut tampak dari sejumlah pernyataan kontroversial Trump.
"Resep ini baru ditemukan ketika dia maju ke pilpres, yaitu resep bahwa dia harus seotentik mungkin dan meraih rasa terdalam yang dirasakan Amerika pada kelompok tertentu," jelas Dino.