Terkini Internasional
Presiden Prancis Klarifikasi Tak Ingin Mengolok Islam, Pakar HI Nilai Sudah Terlanjur, Ini Sebabnya
Pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana turut menanggapi kontroversi pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Tapi sekarang nasi sudah menjadi bubur. Menurut saya sekarang ini sudah tidak mungkin klarifikasi menyelesaikan permasalahan ini," komentar Hikmahanto.
"Masyarakat di seluruh dunia, umat Muslim tidak mau tahu lagi ini apa yang ingin Presiden Macron ucapkan atau bukan," jelasnya.
Lihat videonya mulai menit 5.00:
Cuitan Klarifikasi Macron dalam Bahasa Arab
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengklarifikasi pernyataannya yang menuai protes dari umat Islam di berbagai negara.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter @EmmanuelMacron, diunggah Minggu (1/11/2020).
Diketahui pernyataan Macron adalah tanggapan atas insiden penyerangan berbau rasisme dan agama.
Baca juga: 20 Organisasi Islam Dunia Peringatkan Presiden Prancis, Tulis Petisi: Macron Nodai Warganya Sendiri
Setelah ucapannya menuai protes, Macron menyampaikan klarifikasi melalui Twitter dengan menggunakan bahasa Arab.
"Saya tidak akan pernah menerima bahwa mereka bisa membenarkan kekerasan. Saya percaya bahwa misi kami adalah untuk melindungi kebebasan dan hak kami," jelas Emmanuel Macron.
Selain itu, Macron juga mengklarifikasi ucapannya terkait karikatur Nabi Muhammad yang diprotes umat Muslim.
Diketahui Prancis menjunjung paham sekularisme yang melindungi kebebasan berpendapat, baik oleh masyarakat beragama maupun tidak beragama.
Menurut Macron, dirinya hanya berupaya melindungi kebebasan berpendapat sesuai paham sekularisme di Prancis.
Ia menambahkan, isu tersebut dapat menjadi hal yang sensitif di kalangan umat beragama.

Baca juga: Bantah Dukung Karikatur Nabi, Presiden Prancis Sebut Ucapannya Diputarbalikkan: Ini Kebohongan