Breaking News:

Terkini Internasional

Jelaskan Dubes Indonesia Tak Perlu Ditarik dari Prancis, Pakar HI: Kalau Tak Ada Respons, Malu Juga

Pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana menjelaskan kemungkinan yang dapat terjadi dalam hubungan bilateral Indonesia-Prancis.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
AFP/Capture YouTube Sekretariat Presiden
Kolase foto Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi). 

Menurut Babe Haikal Prancis menjadi negara yang paling berani mengina Nabi Muhammad.

Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (AFP)

Dirinya lantas membandingkan dengan Israel yang sebagai negara yang tidak diragukan lagi dalam memusuhi Islam, termasuk juga dengan Amerika.

Namun dikatakannya tidak ada yang sampai berani menghina Nabi terakhir dalam Islam tersebut.

"Karena dari seluruh dunia cuman satu yaitu Paris, Prancis, sumber penghinaan Rasulullah," katanya.

"Yang lain enggak ada yang berani, Amerika, bahkan Israel enggak ada," jelasnya.

Baca juga: 20 Organisasi Islam Dunia Peringatkan Presiden Prancis, Tulis Petisi: Macron Nodai Warganya Sendiri

Sedangkan Prancis justru melakukannya secara terang-terangan, yakni berupa karikatur bergambar Nabi Muhammad.

"Enggak ada yang berani mencela-mencela Nabi Muhammad secara langsung melalui kartun yang disebarluaskan. Satu gedung miliki pemerintah itu memasang gambar itu. Apa kalau bukan namanya penghinaan," tegasnya.

Oleh karenanya, ia mendukung adanya seruan-seruan ataupun aksi-aksi dari umat Islam dengan tujuan untuk menunjukkan kecintaan terhadap Nabi Muhammad.

"Kita membela Rasul, bukan cuman sekadar simbolik dan bukan cuman sekadar minta maaf," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 13.24

(TribunWow.com/Brigitta/Elfan)

Tags:
Duta Besar IndonesiaPrancisPakarEmmanuel Macron
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved