Breaking News:

Terkini Daerah

Kapolda Riau Akui Polisi Kerap Digoda Masuk ke Sindikat Narkoba: Sasaran Pengedar, atau Bandar

Kapolda Riau tak memungkiri bahwa aparat kepolisian kerap mendapat bujuk rayu dari para bandar dan pengedar supaya ikut terlibat bisnis narkoba.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Kompastv
Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Efendi di acara SAPA INDONESIA MALAM, Minggu (25/10/2020). Irjen Agung menceritakan soal keterlibatan Kompol IZ dalam kasus sabu. 

TRIBUNWOW.COM - Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Efendi tak memungkiri bahwa anggota kepolisian memang kerap dibujuk untuk terlibat dalam bisnis narkoba oleh para pengedar, bandar, maupun kurir.

Hal itu ia ungkapkan setelah memaparkan soal keterlibatan seorang oknum Komisaris Polisi di Polda Riau bernama Imam Zaidi (55) yang tertangkap basah membawa sabu seberat 16 kilogram.

Imam Zaidi sendiri diketahui berperan sebagai pengawal untuk memuluskan perederan narkoba di Kota Pekanbaru.

Polda Riau menggelar konferensi pers terkait pengungkapan narkotika jenis sabu seberat 16 kg yang melibatkan oknum polisi berpangkat Kompol di Mapolda Riau, Sabtu (24/10/2020).
Polda Riau menggelar konferensi pers terkait pengungkapan narkotika jenis sabu seberat 16 kg yang melibatkan oknum polisi berpangkat Kompol di Mapolda Riau, Sabtu (24/10/2020). (Tribunpekanbaru.com/Dodi Vladimir)

Baca juga: Tertangkap Bawa Sabu 16 Kg, Oknum Komisaris Polisi di Riau Berperan Jadi Pengawal Bandar Narkoba

Pernyataan Irjen Agung disampaikan olehnya lewat acara SAPA INDONESIA MALAM, Minggu (25/10/2020).

Awalnya Irjen Agung menjelaskan terkait satuan tugas di dalam tubuh Polda Riau yang memiliki tugas untuk memberantas kasus narkoba.

Irjen Agung mengatakan, berdasarkan operasi yang dilakukan oleh satuan tugas tersebut, telah banyak kasus narkoba yang berhasil diungkap.

"Kita melakukan operasi ini sejak awal tahun dengan jumlah penangkapan yang cukup banyak," katanya.

Serta berdasarkan kasus-kasus yang terungkap itu, Irjen Agung mengakui bahwa polisi kerap diincar dibujuk untuk masuk ke dalam sindikat pengedar narkoba.

"Kita mulai memahami bahwa para anggota ini menjadi sasaran para pengedar, ataupun bandar, ataupun kurir," jelas Irjen Agung.

Irjen Agung mengatakan, pihaknya telah mengambil tindakan tegas terhadap aparat yang terlibat dalam sindikat pengedar narkoba.

Ia mengatakan, pada September lalu, telah ada seorang polisi yang dijatuhi hukuman mati karena terlibat dalam jaringan pengedar narkoba.

Irjen Agung meyakini dengan penindakan yang dilakukan secara berkesinambungan, maka para polisi akan tersadar.

"Saya yakin konsistensi ini yang akan membuat kita semua artinya, aparat kepolisian kembali pada pilihan," katanya.

"Apabila Anda (aparat polisi) untuk menjadi pengedar, maka Anda akan berhadapan dengan polisi yang sebenarnya," sambung Irjen Agung.

Baca juga: Kapolda Riau Ungkap Sosok yang Suruh Oknum Komisaris Polisi Bawa Sabu 16 Kg: Masih Melarikan Diri

Oknum Perwira Jadi Pengawal

Pada segmen sebelumnya, menurut penjelasan Irjen Agung, Imam Zaidi memiliki peran untuk mengawal satu pelaku lainnya, yakni Hendry Winata.

"Yang bersangkutan untuk bisa mengawal saudara HW dalam peredaran narkoba di Kota Pekanbaru," kata Irjen Agung.

Irjen Agung menyebut, oknum polisi selalu menjadi target para pengedar supaya mereka bisa semakin aman melakukan aktivitas kriminal mereka.

"Jadi peran ini yang selalu dicari atau dimintakan oleh para pengedar di wilayah Pekanbaru," ujar dia.

"Untuk mengamankan perederan narkoba ini minta bantuan, minta pengawalan, minta pengamanan dari aparat-aparat yang ada, dan saya rasa ini satu hal yang mulai hari ini kita ingin memberantas ini."

Irjen Agung bercerita peredaran narkoba di Pekanbaru ternyata bukan lagi dalam skala nasional, tetapi sudah masuk skala internasional.

Menurut penyelidikan yang dilakukan oleh pihaknya, puluhan kilo barang haram tersebut berasal dari Malaysia.

Tak hanya sabu yang berasal dari Malaysia, bandar narkoba juga itu disebut mengendalikan peredaran di Indonesia dari negeri Jiran.

Baca juga: Ditembak hingga Dipecat, Ini Nasib Oknum Komisaris Polisi di Riau yang Nekat Jadi Kurir Sabu 16 Kg

Simak video selengkapnya mulai menit ke-11.32:

Dicap Pengkhianat Bangsa

Sesuai peribahasa sudah jatuh lalu tertimpa tangga, Imam Zaidi tak hanya terluka akibat timah panas, ia juga dipecat langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dari Kepolisian Republik Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/10/2020), Posisi Imam Zaidi sendiri di tubuh Polri dulu terhitung cukup tinggi karena sudah berada di golongan perwira menengah.

Diketahui, Imam Zaidi dulunya berdinas di di Polda Riau, tepatnya di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau.

"Kemarin mungkin anggota, tapi hari ini bukan. Makanya saya hanya sebut nama, tapi pangkatnya tidak, karena sudah tidak punya pangkat," ujar Agung dalam konferensi pers di Polda Riau, Sabtu sore.

Untuk mempertegas niatnya memerangi narkoba, Kapolda Riau juga berharap supaya majelis hakim memberikan hukuman berat kepada kedua pelaku tersebut.

"Kita akan selesaikan proses hukum, baik internal maupun pertanggungjawaban hukum terkait undang-undang narkoba yang harus dia pertanggungjawabkan."

"Saya harap hakim memberikan hukuman yang layak untuk pengkhianat bangsa ini," sebut Agung.

Atas aksinya tersebut, Imam Zaidi dan Hendry Winata dikenakan pasal 114 ayat 2, pasal 112 ayat 2.

Mereka berdua kini diancamn hukuman mati. (TribunWow.com/Anung)

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Dramatis, Penangkapan Perwira Polisi Kurir Sabu 16 Kilogram, Alami Luka Tembak hingga Langsung Dipecat"

Sumber: TribunWow.com
Tags:
narkobaSabuPenyelundupan narkobaBandar NarkobaRiauOknum polisi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved