Terkini Nasional
Ditanya Najwa Shihab Apakah Ada Reshuffle Kabinet, Ma'ruf Amin: Hanya Allah dan Pak Jokowi yang Tahu
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin memberikan jawaban saat ditanya peluang akan dilakukan reshuffle atau perombakan kabinet oleh Presiden Jokowi.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin memberikan jawaban saat ditanya peluang akan dilakukan reshuffle atau perombakan kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Karena seperti yang diketahui, wacana reshuffle kembali muncul, apalagi setelah masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sudah berjalan satu tahun.
Di satu sisi banyak pihak yang memberikan evaluasi kepada jalannya pemerintahan Jokowi yang dimulai pada 20 Oktober 2019, tahun lalu, termasuk menyoroti beberapa kinerja dari para pembantu presiden.

Baca juga: Kritik Pemerintahan Jokowi, Rizal Ramli Pertanyakan Peran Ma'ruf Amin: Antara Ada dan Tiada
Baca juga: Demokrasi Disebut Tak Beres, Mahfud MD: Kalau Mau Beres, Kembalikan Pemerintah Jadi Otoriter
Dilansir TribunWow.com dalam tayangan Youtube Najwa Shihab, Selasa (20/10/2020), Ma'ruf Amin mengatakan bahwa sebagaimana ia ketahui, sejauh ini belum ada rencana untuk melakukan reshuffle.
Ia mengaku juga belum ada pembicaraan dengan sang Presiden soal rencana tersebut.
Meski begitu, ia tidak mengelak andai memang Jokowi sudah mempunyai gambaran lebih dulu.
Terlebih menurutnya, urusan rombak-merombak kabinet merupakan hak prerogatif dari seorang presiden dan tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun.
"Pak Wapres setelah setahun akan ada reshufle tidak ya pak?" tanya Najwa Shihab.
"Itu yang saya belum tahu. Itu yang tahu Pak Jokowi dan Allah saja," kata Ma'ruf Amin.
"Itu kan hak prerogatif Presiden," jelasnya.
Mendengar jawaban itu, Najwa Shihab lantas menanyakan apakah memang belum ada atau malah Ma'ruf Amin yang tidak diajak untuk melakukan evaluasi.
"Bapak tidak pernah diajak bicara soal evaluasi kinerja menteri-menteri selama setahun ini," tanya Najwa Shihab.
"Belum ada, memang belum dilakukan evaluasi," jawab mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
"Karena memang nanti data-datanya oleh presiden, biasanya nanti kalau ada hal yang penting baru diajak bicara," jelasnya.
Baca juga: Mahfud MD Tanggapi Santai soal Rendahnya Tingkat Kepuasan pada Jokowi: Itu Beda dengan kepercayaan
Meski begitu, dirinya menyadari bahwa posisinya sebagai orang penting nomor dua di Republik ini tentunya siap untuk membantu kepada presiden.
"Tentu saya sebagai wapres memberikan saran-saran," kata Ma'ruf Amin.
"Tapi seluruh hal yang menyangkut soal reshuffle itu kan hak prerogatif presiden," tegasnya menutup.
Simak videonya mulai menit ke- 5.17:
Rizal Ramli Pertanyakan Peran Ma'ruf Amin: Antara Ada dan Tiada
Ekonom senior Rizal Ramli memberikan kritikan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Ma'ruf Amin.
Dilansir TribunWow.com, Rizal Ramli mempertanyakan peran yang dilakukan oleh Ma'ruf Amin dalam mengemban jabatan sebagai wakil presiden.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Di Depan Mahfud MD, Gatot Bacakan Hasil Survei Tingkat Kepuasan Setahun Jokowi: Tak Enak di Telinga
Baca juga: Pada Mahfud MD, Rizal Ramli Soroti Cara Penangkapan Aktivis KAMI, Bandingkan dengan Era Soeharto
Dalam kesempatan itu, Rizal Ramli mengatakan lebih setuju menyebut bahwa masa pemerintahan Jokowi saat ini adalah yang keenam tahun bukan satu tahun karena sudah memasuki periode kedua.
Masa pemerintahan satu tahun ketika berganti pasangan dari Jusuf Kalla menjadi Ma'ruf Amin.
"Saya diundang ke sini untuk satu tahun pemerintahan Jokowi, saya juga bingung, bukannya udah enam tahun," ujar Rizal Ramli.
"Memang satu tahun bersama Pak Ma'ruf," imbuhnya.
Menyinggung soal Ma'ruf Amin, dirinya justru memberikan sorotan tajam kepada mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Rizal Ramli mempertanyakan keberadaan dari Ma'ruf Amin selama satu tahun menjadi orang penting nomor dua di Tanah Air.
"Cuman Bapak Wakil Presiden kita ini antara ada dan tiada," kata Rizal Ramli.
"Kayak pelengkap doang, jadi memang enggak bisa dihindari, kita harus analisa pemerintahan Jokowi tahun keenam," jelasnya.
Baca juga: Tak Takut meski Aktivis KAMI Ditangkap, Gatot: Bukan Sombong, Tapi karena Saya Mantan Panglima TNI
Mantan Menko Kemaritiman itu lantas mengungkapkan kondisi yang terjadi selama enam tahun Jokowi memimpin Republik ini, khususnya berkaitan dengan ekonomi.
Meski diakui ada persoalan besar pada tahun ini yakni pandemi Covid-19 sehingga menggangu laju ekonomi, Rizal Ramli mengklaim persoalan ekonomi sudah terjadi sejak sebelum itu.
"Dalam tahun keenam ini di luar sebelum Covid-19, sebetulnya sudah ada indikasi berbagai indikator ekonomi itu merosot sejak satu setengah tahun yang lalu," ungkap Rizal Ramli.
"Kami berkali-kali katakan awas, lampu kuning, bisa lampu merah, karena primary balance itu negatif. Artinya buat bayar bunga utang saja harus ngutang," jelasnya.
"Tax ratio termasuk paling rendah, jaman saya menko tahun 2000 tax ration GDP itu 11,5 persen, hari ini 2019 10 persen, tahun ini mungkin karena Covid-19 jadi 8 persen," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-0.50:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)