Terkini Nasional
Ahok Sebut Ada Narasi yang Hilang dari Bangsa Indonesia: Enggak Usah Saya Menunjukkan Iman Saya
Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok memberikan gambaran tentang kondisi dari bangsa Indonesia.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok memberikan gambaran tentang kondisi dari bangsa Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Ahok mengatakan bahwa ada narasi yang hilang di dalam bangsa yang besar ini.
Hal itu diungkapkannya dalam tayangan YouTube Butet Kartaredjasa, Minggu (11/10/2020).

Baca juga: Ahok Ungkap Kebijakan yang Dilakukan Andai Jadi Presiden: Langsung Ada Pemutihan Dosa-dosa
Baca juga: Mengaku Sibuk Jadi Komisaris Utama di Pertamina, Ahok Berseloroh: Saya Dirut Nyaru Komut
Ahok menyinggung soal perlakuan kepada dirinya yang memang diakui menjadi kaum minoritas.
Namun menurutnya tidak perlu ada kesenjangan yang diperlihatkan.
"Ada narasi yang hilang di dalam bangsa ini, tentang siapa orang Indonesia," ujar Ahok.
"Tiba-tiba seolah-olah saya bukan Indonesia asli," imbuhnya.
Ahok berharap bangsa Indonesia kembali sebagai negara yang menjunjung tinggi keberagaman, baik agama, budaya, maupun etnis.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta untuk tidak terlalu mempersoalkan tentang keyakinan dari masing-masing pribadi yang tentunya berbeda-beda.
"Gak tahu bangsa ini bisa jadi 'eling' (ingat) bahwa kita ini adalah manusia yang lebih berguna untuk orang lain, bukan Anda punya keyakinan apa," jelas Ahok.
"Kalau bicara keyakinan susah, kita mau mengatakan siapa paling bener, tapi kalau Anda mengatakan beriman sama Tuhan, ya saya mau lihat dari perbuatan kamu," imbuhnya.
Baca juga: Ungkap Kekurangan Ahok hingga Tak Bisa Jadi Menteri, Qodari: Dia Cuma Tepat di Swasta, Bukan Publik
Lebih lanjut, Ahok mengaku siap untuk membuktikan melalui perbuatan bahwa dirinya mempunyai keimanan sendiri.
"Jadi enggak usah saya menunjukkan iman saya, saya akan tunjukkan melalui perbuatan saya," kata suami dari Puput Nastiti itu.
"Anda akan tahu iman saya seperti apa," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 11.40
Ahok Berseloroh: Saya Dirut Nyaru Komut
Sebelumnya dalam kesempatan itu, Ahok berseloroh dengan mengaku dirinya adalah direktur utama yang menyaru sebagai komut.
Dilansir TribunWow.com, alasan Ahok melakukan candaan seperti itu karena ia mengaku begitu sibuk saat menjadi komut di Pertamina.
Dalam kesempatan itu, Ahok mulanya mengaku tidak setuju dengan adanya lelang jabatan, khususnya di Pertamina.
Menurutnya, kebijakan lelang jabatan tidak menggambarkan langkah yang objektif, sehingga pengaruhnya pun bisa pada kinerja nantinya.
Ia pun mencontohkan kebijakan yang dilakukannya saat masih memimpin di DKI Jakarta.
Baca juga: Ahok Ungkap Kebijakan yang Dilakukan Andai Jadi Presiden: Langsung Ada Pemutihan Dosa-dosa
"Otak lelang itu hanya buat yang pensiun yang kosong, saya tidak mau, saya maunya kocok ulang seperti di DKI," ujar Ahok.
"Waktu di DKI itu kan ada kalau enggak salah ada 10 ribu apa 11 ribu jabatan struktur kita pangkas tinggal 6 ribu. Semua dikocok ulang tuh, kita lantik ulang di Monas," jelasnya.
"Maksud saya harusnya begitu, baru kita bisa dapatkan yang terbaik dari yang terbaik."
Apalagi dikatakannya bahwa pada era sekarang ini semuanya sudah dibuat praktis yakni melalui online.
Sehingga menurutnya, mau tidak mau harus mengorbankan pekerja-pekerja yang sebelumnya menempati posisi tersebut.
"Perbankkan nasional saja sudah banyak yang menghilangkan untuk diganti dengan sistem mesin aplikasi," kata Ahok.
"Buat apa orang keuangan begitu banyak kalau ngitung semua sudah online, sudah lewat bank," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ahok mengungkapkan kesibukannya selama menjadi komut di Pertamina.
Suami dari Puput Nastiti itu mengaku lebih sering melakukan rapat-rapat bersama jajaran direksi.
Baca juga: Kembali Soroti Threshold Pilkada yang Berat, Refly Harun Beri Contoh: Ahok Saja Tidak Percaya Diri
"Kewajiban rapat itu hanya 4 kali dalam setahun dewan komisaris itu," ungkap Ahok.
"Kami rapatnya itu tiap minggu pasti sekali, tapi faktanya karena banyak urusan dengan direksi, kadang-kadang kita bisa rapat setiap minggu tiga kali," jelasnya.
Atas kesibukannya itu, Ahok mengaku sempat diledek dengan disebut menjabat sebagai komut namun rasa dirut.
"Makanya ada yang ngledekin, ini komut rasa dirut," ungkapnya.
"Saya juga bercanda, saya bukan komut rasa dirut, tapi dirut nyaru komut," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)