UU Cipta Kerja
Fahri Hamzah Sebut UU Cipta Kerja Diadopsi dari China: Akan Diketawain Investor Amerika dan Eropa
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah memberikan pandangannya terkait Ominibus Law UU Cipta Kerja yang tengah dapat penolakan.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Ketua DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah memberikan pandangannya terkait Ominibus Law UU Cipta Kerja yang tengah mendapatkan penolakan.
Dilansir TribunWow.com, Fahri Hamzah menilai bahwa UU Cipta Kerja ini seperti mengadopsi dari kebijakan di China.
Hal itu diungkapkan dalam kanal YouTube pribadinya, Fahri Hamzah Official, Jumat (16/10/2020).

Baca juga: Andai Masih di DPR Apakah akan Sahkan UU Cipta Kerja? Fahri Hamzah: Saya Mau Bilang ke Jokowi
Baca juga: Pada Karni Ilyas, Mahfud MD Pastikan UU Cipta Kerja Menjamin Korban PHK Dapat Pesangon: Dulu Enggak
Dalam kesempatam itu, Fahri Hamzah mulanya mengungkapkan soal dua negara sukses, khususnya dalam hal ekonomi, yakni Amerika Serikat dan China.
Menurutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa tentunya dua negara tersebut dijadikan patokan oleh setiap negara, termasuk Indonesia sendiri.
Namun Fahri Hamzah menilai saat ini pemerintah Indonesia justru lebih condong mengikuti kebijakan yang dilakukan oleh China.
"Seperti ada dua pertarungan narasi besar di dunia ini yang kita itu mencoba meng-copy salah satunya," ujar Fahri Hamzah.
"Yaitu pertarungan antara sukses Amerika dan sukses China. Tiba-tiba sekarang ini kita agak cenderung menganggap cara sukses Amerika ini lambat," jelasnya.
"Sehingga seolah-olah dominant idea yang mempengaruhi pejabat kita sekarang ini adalah tentang sukses China."
Fahri Hamzah lantas menyakini bahwa Omnibus Law tidak akan banyak berdampak terhadap para investor yang digadang-gadang akan berdatangan ke Tanah Air.
Dirinya menambahkan, yaitu kecuali dengan investor dari China.
"Makanya saya menganggap Omnibus Law itu kalau kita bawa ke Eropa dan Amerika itu akan diketawain oleh investor Amerika dan Eropa," kata Fahri Hamzah.
"Tapi kalau Anda bawa ke China ini memang polanya, cocok untuk mereka," imbuhnya.
Baca juga: Ikut Pertanyakan Polemik Draf UU Cipta Kerja Beda-beda Versi, Mahfud MD: Saya Saja Ada 6 Draf
Lebih lanjut, politikus asal Sumbawa, NTB itu menyayangkan keputusan pemerintah dan juga DPR yang meloloskan dan mengesahkan Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi Undang-undang.
Dikatakannya bahwa banyak dari mereka yang tidak paham dengan persepsi Omnibus Law tersebut.
"Yang sedang terjadi adalah tren untuk mengikuti China di dalam Omnibus Law ini dan dia lupa bahwa Omnibus Law tidak akan laku di barat, di Amerika dan di Eropa," ungkapnya.
"Di Jepang juga gak bakalan laku, ini lakunya cuman di China itu yang dia enggak paham," tutup Fahri Hamzah.