UU Cipta Kerja
Ragukan Viral Pendemo Dipukul, Dicukur, dan Dijemur Polisi, Mahfud MD: Ya Coba Videonya Diberi Saya
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi tindakan represi yang dilakukan aparat terhadap para pendemo.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Selain itu, Mahfud menilai tindakan represif itu harus dijelaskan kepada masyarakat.
Mahfud berpendapat tidak semua penanganan terhadap pendemo tersebut memang bertujuan menganiaya.
"Mungkin itu sekadar pendidikannya, mungkin itu tidak ditahan nantinya," ungkap mantan politisi PKB ini.
Menanggapi hal itu, Usman menyinggung ada bentuk represi lain yang lebih meresahkan, yakni kekerasan terhadap wartawan yang meliput demo.
"Termasuk kekerasan terhadap jurnalis, Pak Mahfud," singgung Usman.
Mahfud menegaskan dirinya akan membantu memproses jika laporan itu terbukti benar.
"Ya coba diberi ke saya, Mas Usman 'kan punya nomor HP saya. Siapa korbannya, siapa pelakunya. Jangan ngirim video enggak jelas terjadi di mana, siapa yang melakukan," jawabnya.
"Tapi kalau Anda punya, nanti saya urus," tandas Mahfud MD.
Lihat videonya mulai menit 12.00:
Mahfud MD Bantah Kasus Viral Pendemo Dianiaya Polisi, Ini Tanggapan YLBHI
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai kasus-kasus viral pendemo dianiaya aparat keamanan tidak jelas faktanya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (14/10/2020).
Diketahui sebelumnya kericuhan terjadi di sejumlah daerah dalam demo menolak omnibus law Undang-undang Cipta Kerja.
Baca juga: YLBHI Ungkap Kasus Pendemo Dianiaya Aparat, Mahfud MD Balas: Polisi yang Dilempar Batu Kan Banyak