Breaking News:

UU Cipta Kerja

Prabowo Angkat Bicara soal UU Cipta Kerja, Singgung Banyak Pengusaha Lobi Orang Dalam

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto angkat bicara tentang omnibus law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang menuai kontroversi.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Mohamad Yoenus
Capture YouTube iNews
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan alasannya jarang tampil di publik, diunggah Senin (12/10/2020). 

"Saya dari awal saya beri arahan UU Cipta Kerja ini harus diteliti pasal demi pasal, klaster demi klaster, kepentingan nasional, kepentingan rakyat selalu utama," tegasnya.

Prabowo menilai selama ini Gerindra sudah dengan keras menyaring dan menelusuri pasal-pasal bermasalah dalam UU Cipta Kerja, terutama yang dinilai terlalu liberal.

Ia tidak menampik kemungkinan ada pihak-pihak yang melobi 'orang dalam' karena punya kepentingan di UU Cipta Kerja, termasuk dari kalangan pengusaha.

"Saya yakin ada banyak pengusaha yang lobi-lobi dan pengusaha itu mungkin banyak teman di pemerintah juga. Ini wajarlah," ungkit Prabowo.

"Kita ini 'kan selalu memihak rakyat dan mungkin banyak yang kesal sama kita, seolah-olah Gerindra tidak mendukung rakyat," tambahnya.

Lihat videonya mulai menit 44.30:

Faisal Basri Sebut UU Cipta Kerja seperti 'Berjudi'

Ekonom senior Faisal Basri turut menyoroti omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui tulisan berjudul 'Salah Kaprah Omnibus Law Cipta Kerja: Kemudahan Berusaha' di situs faisalbasri.com, diunggah Jumat (9/10/2020).

Diketahui banyak pihak yang menolak undang-undang ini, terutama dari kalangan pekerja berbagai sektor.

Baca juga: Amien Rais Minta Jokowi Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja: Undang-undang dengan Kejahatan Besar

Sementara itu, pemerintah dan DPR beralasan UU Cipta Kerja akan mempermudah perizinan usaha.

Menanggapi hal itu, Faisal Basri menilai UU Cipta Kerja belum tentu menjamin pertumbuhan ekonomi.

"Mengapa baru sekarang diklaim (izin usaha) sebagai penyebab kemerosotan investasi dan pertumbuhan ekonomi? Dengan iklim usaha yang serupa, mengapa pertumbuhan di masa lalu bisa 8 persen, 7 persen, dan 6 persen," tulis Faisal Basri.

Ia lalu menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode pertama pemerintahannya.

Halaman
123
Tags:
Prabowo SubiantoUU Cipta KerjaMenteri PertahananBuruhHoaks
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved