UU Cipta Kerja
Detik-detik Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Berujung Ricuh, Polisi: FPI Tolong Bantu, Kita Kerja Sama
Aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) termasuk Persaudaraan Alumni (PA 212)
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Terdengar ada beberapa orang berorasi untuk menolak UU Cipta Kerja.
Dalam orasi itu, mereka sempat mengucapkan ulang tahun Tentara Nasional Indonesia.
"Pertama untuk TNI selamat ulang tahun 5 Oktober lalu, hidup TNI, hidup TNI," kata orator.
Kemudian orator menyinggung cita-cita para pendiri bangsa agar orang Indonesia bisa sejahtera di negaranya sendiri.
"Kita lahir karena revolusi, kita lahir karena perjuangan para pendiri bangsa dan negara, para pendiri bangsa dan negara sudah bertakat untuk mencapai apa yang diinginkan dan dicita-citakan," jelas orator.
Menurutnya, para pendiri bangsa ingin WNI menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.
Baca juga: Punya Usul ke Jokowi, Fahri Hamzah Minta UU Cipta Kerja Diganti yang Lain: Enggak Perlu Ngajak DPR
Orator mengatakan, pendiri bangsa tentu tak ingin masyarakat Indonesia kembali menderita seperti pada masa penjajahan.
Sebaliknya, Indonesia harus bisa bersaing dengan negara lain.
"Kedua Ingin menyejahterakan rakyat Indonesia, sehingga tidak menderita seperti apa yang dialami selama penjajahan."
"Pendiri kita menginginkan bangsa Indonesia mengejar bangsa dan negara lain yang sudah maju," seru orator.
Dengan adanya UU Cipta Kerja, orator mengatakan bahwa warga Indonesia akan bisa merasakan apa yang terjadi di masa lalu.
Di mana warga Indonesia justru menjadi budak di negaranya sendiri.
"Kenapa kita berdemontrasi, undang-undang itu jika jadi, rasa-rasanya kita akan jadi babu di negara sendiri," pungkasnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)