Breaking News:

UU Cipta Kerja

Tangkap 1.000 Anarko saat Rusuh Demo Tolak UU Cipta Kerja, Polisi: Kita Rapid 34 Reaktif Covid

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan identitas kelompok anarko yang diduga menimbulkan kerusuhan saat demo.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
KOMPAS.com/ROSIANA HARYANTI
Massa dari aliansi mahasiswa memblokade simpang Harmoni dalam demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020). 

"Tim penyelidik masih melakukan penyelidikan. Beberapa CCTV sudah kita ambil," terangnya.

"Kami meyakini memang itu adalah perusuh-perusuh yang memang melakukan kerusuhan. Ini masih kita dalami," jelas Kabid Humas.

Dalam tayangan yang sama, sebelumnya Yusri menyebutkan situasi pascademo di berbagai kawasan sudah kondusif.

"Memang sudah mereda, termasuk di Harmoni dan Bundaran HI, walaupun ada pembakaran-pembakaran yang dilakukan perusuh," sebut Yusri.

"Kita amankan sejak awal pagi tadi atau siang tadi, kita amankan anarko-anarko. Sekarang kita lakukan pemeriksaan di Polda Metro Jaya," jelasnya.

Baca juga: Luhut Mengaku Tahu Penunggang Demo Tolak UU Cipta Kerja: Kalau Mau Jadi Presiden Nanti Tahun 2024

Lihat videonya mulai menit 15.30:

Luhut Mengaku Tahu Penunggang Demo Tolak UU Cipta Kerja

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyakini ada penunggang dalam aksi demo menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.

Dilansir TribunWow.com, Luhut juga mengaku sudah mengetahui siapa dalang di balik itu semua.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Satu Meja the Forum 'KompasTV', Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Pemerintah Ambil Sikap atas Aksi Demo Penolakan UU Cipta Kerja, Mahfud MD Sampaikan 7 Poin Penting

Dalam kesempatan itu, Luhut menegaskan bahwa dirinya bersama pejabat lainnya tidak ada tujuan lain selain untuk kepentingan rakyat dan negara.

Ia pun mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak lantas memanfaatkan situasi-situasi genting demi kepentingan pribadi maupun golongan.

Menurutnya akan ada saatnya jika memang mempunyai keinginan untuk menjadi pejabat negara ataupun menjadi presiden, yakni nanti pada 2024 mendatang.

Sedangkan untuk saat ini semuanya sedang berjuang bersama untuk menghadapi pandemi Covid-19 yang telah berdampak pada krisis ekonomi.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal pengesahan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja yang menuai sorotan, dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (6/10/2020).
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal pengesahan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja yang menuai sorotan, dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (6/10/2020). (Youtube/Indonesia Lawyers Club)
Halaman
123
Tags:
Demonstrasi UU Cipta KerjaUU Cipta KerjaAnarkoAksi DemonstrasiOmnibus LawYusri Yunus
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved