Breaking News:

Virus Corona

Merasa Kesal, Sopir Mobil Jenazah Tantang Orang yang Sepelekan Covid-19: Ayo Jadi Kernet Saya

Sopir Mobil Jenazah Cibinong Bogor, Muhammad Nursyamsurya merasa kesal dengan masih banyaknya masyarakat yang menyepelakan Covid-19 atau Virus Corona.

Youtube/Najwa Shihab
Sopir Mobil Jenazah Cibinong Bogor, Muhammad Nursyamsurya merasa kesal dengan sikap masyarakat yang masih saja menyepelakan Covid-19 atau Virus Corona, dalam acara Mata Najwa, Rabu (16/9/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Sopir Mobil Jenazah Cibinong Bogor, Muhammad Nursyamsurya merasa kesal dengan sikap masyarakat yang masih saja menyepelekan Covid-19 atau Virus Corona.

Nursyamsurya juga sangat menyayangkan lantaran masyarakat belum juga sadar terhadap bahaya Covid-19 yang sudah menyerang Tanah Air selama hampir 8 bulan.

Hal itu diungkapkan dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (16/9/2020).

Sopir mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya dalam acara Mata Najwa, Rabu (15/4/2020).
Sopir mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya dalam acara Mata Najwa, Rabu (15/4/2020). (YouTube Najwa Shihab)

Sebut PSI Selalu Ingin Jatuhkan Anies Baswedan, Geisz Chalifah Tantang di Pilkada DKI Jakarta 2022

PSBB Jakarta Diperketat, Ojek Online Tak Boleh Angkut Penumpang dari Zona Merah Covid-19

Lantaran merasa kesal, Nursyamsurya menantang kepada mereka yang masih acuh tak acuh dan seakan menyepelekan penularan Covid-19.

Dirinya meminta supaya membuktikannya secara langsung dengan cara ikut bekerja membawa mobil jenazah Covid-19, yakni sebagai kernet.

"Masih ada saya baca-baca di medsos yang menganggap enteng PSBB, menganggap enteng Covid-19 dan masih nongkrong-nongkrong," ujar Nursyamsurya.

"Itu semua katanya bohong semua, sekarang saya mau mengajak kalian semua yang menganggap enteng semua itu, ikut saya sehari-hari saya kerja," jelasnya.

"Jadi kenek (kernet) sehari saja, gimana rasanya memakamkan orang satu keluarga bisa juga terjadi, dalam sehari bisa puluh-puluhan," tegasnya.

Meski mengaku tidak bisa menjelaskan secara teori apa yang dimaksud dengan Virus Corona, Nursyamsurya hanya memastikan bahwa Covid-19 adalah penyakit yang menular dan mematikan.

Maka dari itu, ia berharap dengan sangat kepada masyarakat untuk benar-benar memperhatikan keberadaan Covid-19.

Karena menurutnya, persoalan Covid-19 bukan hanya menyangkut keselamatan diri sendiri melainkan juga masyakat umum.

Ibaratkan Jakarta Jadi Mobil, PSI Sindir Anies Tak Koordinasi Rem Darurat: Terjadi Tabrakan Beruntun

"Saya enggak ngerti tapi yang saya tahu di dalam surat kematian itu penyakit menular dan itu harus dilakukan protokol Covid-19," kata Nursyamsurya.

"Saya minta tolong stop ini masalah kemanusiaan, ini masalah nyawa orang. Kita menyelamatkan nyawa orang, bukan masalah yang lain-lain," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Nurysamsurya juga mendukung rencana dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dikatakannya bahwa setidaknya dengan adanya PSBB bisa menekan penularan Covid-19, termasuk juga mengurangi jumlah kematian.

Dibandingkan sebelumnya saat memasuki PSBB transisi atau New Normal.

"Saya minta tolong jangan anggap enteng, ini PSBB alhamdulillah Pak Anies sudah melakukan PSBB dengan ketat," pungkasnya.

Tak Ingin Ada yang Ditutupi soal Covid-19, Politisi Nasdem: Pak Anies Jujurlah Apa yang Terjadi

Simak videonya mulai menit ke- 16.30

Ancaman Anies Baswedan terkait PSBB

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan resmi memutuskan untuk kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Senin (14/8/2020).

Sebelum PSBB diberlakukan, Anies Baswedan lantas membeberkan sejumlah aturan terkait hal tersebut, pada Minggu (13/9/2020).

Bahkan, Anies Baswedan juga tak segan untuk menyampaikan ancamannya jika ada pihak yang tidak mematuhi aturan PSBB.

Gubernur Anies Baswedan mengumumkan bahwa Jakarta akan memberlakukan kembali PSBB terkait lonjakan kasus Covid di Ibu Kota. Mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) pun mendukung langkah Anies Baswedan.
Gubernur Anies Baswedan mengumumkan bahwa Jakarta akan memberlakukan kembali PSBB terkait lonjakan kasus Covid di Ibu Kota. (Pemprov DKI)

 Dukung Anies Baswedan Berlakukan PSBB Jakarta, Ini Kata JK Riuh Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat

Mulanya, Anies membahas soal aturan PSBB di perkantoran.

Ia meminta agar para pemimpin membuat kebijakan bekerja dari rumah (WFH) yang lebih utama.

"Kemudian terkait dengan kegiatan perkantoran swasta yang masuk non kategori esensial, karena tempat ini bisa beroperasi dengan pembatasan kapasitas."

"Pimpinan kantor dan tempat bekerja wajib mengatur mekanisme berkerja dari rumah bagi para pegawai," jelas Anies.

Jika masih ada pegawai yang bekerja di kantor, Anies meminta agar tidak melampaui kapasitas yang telah ditentukan.

"Apabila sebagian bekerja di kantor, maka pimpinan tempat kerja wajib membatasi paling banyak 25 persen pegawai bekerja dalam tempat kerja dalam waktu bersamaan."

"Pasar dan pusat perbelanjaan dapat beroperasi dengan membatasi kapasitas paling banyak 50 persen pengunjung dalam lokasi yang bersamaan,' tuturnya.

 Beri Saran soal PSBB DKI Jakarta, Hotman Paris Beberkan Balasan WA dari Anies Baswedan: Dikabulkan

Sementara itu kafe, restoran hanya diperbolehkan untuk menerima pesanan antar.

Anies menilai, perkantoran pemerintahan selama ini sudah cukup bagus dalam menaati protokol kesehatan.

Sehingga, ia meminta agar kantor perusahaan swasta lebih disiplin.

"Mulai 14 September ini fokus kita adalah pembatasan di arena perkantoran pemerintahan, kedisiplinan untuk mengatur jam kerja, mengatur jumlah pegawai telah berjalan lebih baik."

"Tetapi di swasta harus ada peningkatan. Karena itulah dengan diwajibkan para pimpinan mengatur pekerjanya bekerja dari rumah," ucap dia.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini sekali lagi meminta agar pegawai yang bekerja di kantor hanya berjumlah 25 persen dari kesuluruhan karyawan.

"Apabila harus bekerja maka sebanyak-banyaknya 25 persen kita bisa menekan kasus yang bermunculan di perkantoran pada dua pekan ke depan," kata dia.

 Soal Jakarta Vs Pemerintah Pusat akan PSBB, Anies Baswedan Klaim Sudah Sepakat: Sama-sama Menyadari

Lantas, Anies mengancam bahwa dirinya tak akan segan-segan menuntut suatu gedung jika ditemukan kasus positif di sana.

"Dan bila pasar, di pusat perbelanjaan, di perkantoran ditemukan kasus positif, maka bukan saja kantor atau penyewa tertentu, tapi seluruh gedung akan ditutup operasi," pungkasnya.

Lihat videonya berikut:

(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)

Tags:
Virus CoronaCovid-19Mata NajwaBogorAnies BaswedanNajwa Shihab
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved