Terkini Daerah
7 Tahun Hilang, Jasad Pengusaha Meubel Korban Perampokan Sempat Dicari Pakai Jasa Orang Pintar
Hilang seusai menjadi korban perampokan sejak tahun 2013, keberadaan Sidik sempat dicari menggunakan jasa orang pintar oleh keluarganya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Sejak menjadi korban perampokan pada tahun 2013 lalu, keberadaan pengusaha meubel asal Banyuasin, Sumatera Selatan, Sidik Purwanto (61) bagaikan lenyap ditelan bumi.
Selama tujuh tahun lamanya tidak ada yang mengetahui di mana keberadaan Purwanto hingga pada Jumat (4/9/2020), pihak kepolisian berhasil menemukan tulang belulang sisa jasad Sidik.
Dalam kurun waktu 7 tahun tersebut, pihak keluarga mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mengungkap di mana korban berada.

• Pelaku Perampokan Ikut Berdoa saat Polisi Gali Jasad Korban: Aku Menangis karena Menyesal
Dikutip dari SRIPOKU.com, Jumat (4/9/2020), sebuah cara yang dipakai oleh keluarga korban adalah menggunakan jasa orang pintar untuk melacak keberadaan Sidik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dedi yang merupakan anak pertama korban.
"Sudah banyak menanyakan ke orang pintar tapi tidak ada hasilnya, sudah kami cari kemana-mana tapi tidak juga menemukan hasil, kami sudah ikhlas dan pasrah," kata Dedi saat dilokasi penggalian, Jumat (4/9/2020).
Dedi bercerita, dirinya bahkan sempat bertemu dengan mendiang ayahnya lewat mimpi.
Di dalam mimpinya, sang ayah duduk di sebuah meubel di tempatnya menjalani usaha di daerah Plaju Palembang.
"Setiap malam kami berdoa untuk ayah kami ditemukan. Alhamdulillah sudah ditemukan, untuk dikubur belum tahu akan dikuburkan di mana," singkat Dian, anak keempat korban.
"Terima kasih banyak untuk kepolisian dari Jatanras Polda Sumsel atas terungkapnya masalah ini, syukur alhamdulillah sudah ditemukan. Untuk pelaku kami menyerahkan semuanya kepada kepolisian," lanjut Dian.
• Mayat Sidik Ditemukan Tinggal Tulang setelah 7 Tahun, Pelaku Kubur Pakai Kasur, Diupah Rp 1 Juta
Pelaku Ikut Menangis hingga Berdoa
Muslimin (37), satu dari empat pelaku yang terlibat kasus perampokan tersebut, mengaku menyesali perbuatannya.
Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Minggu (6/9/2020), meskipun terlibat dalam kasus perampokan, Muslimin bukan pelaku utama.
Muslimin berperan untuk menyembunyikan dan mengubur jenazah korban.
Selain Muslimin, tiga pelaku lainnya adalah Yuliana yang telah tewas akibat bunuh diri dengan cara membakar dirinya sendiri di Riau.
Lalu dua pelaku lain yang sudah lebih dulu tertangkap.