Terkini Daerah
Kisah Mantan Preman yang Dulu Suka Mabuk, Kini Dirikan Gubuk Baca agar Tak Ada Anak Putus Sekolah
Begini kisah mantan preman di Malang yang akhirnya mendirikan Gubuk Baca Lereng Busu. Melalui gubuk baca, banyak anak-anak yang bisa belajar.
Editor: Rekarinta Vintoko
Warga di gang itu banyak yang bertato, berpendidikan rendah, dan lekat dengan minuman keras.
Setelah Gubuk baca di gang tersebut, semua stigma negatif berubah.
“Saya terpicu oleh teman-teman saya yang di Gang Tato. Kerjaannya biadab tok. Tahu-tahunya temanku yang dulu kayak begitu, yang notabene banyak merugikan orang, sekarang kok kayak gitu ya (berubah jadi produktif). Nyoba ikut-ikut,” katanya.
• Soal Serangan di Polsek Ciracas, Pengamat Nilai Kasus Tak Selesai dengan Slogan Sinergitas TNI-Polri
Kusnadi yang juga seorang preman juga kerap mabuk dan berkelahi. Tidak jarang dia mengajari anak yang masih duduk di bangku SD untuk mabuk.
Namun itu sudah berlalu, Gubuk Baca telah menjadi titik balik perubahan sikapnya.
“Teman saya yang notabene paling nakal pun bisa, saya juga bisa. Semua niat baik ini semoga menghapus kesalahan yang dulu,” jelasnya.
Kusnadi menyisihkan ruangan di rumahnya untuk dijadikan sebagai tempat belajar.
Sedangkan untuk pembelajaran yang butuh ruang terbuka, ia memanfaatkan halaman rumah tetangga atau lapangan di seberang jalan gang rumahnya.
Gubuk baca itu menjadi bagian dari Republik Gubuk yang diprakarsai oleh Fachrul Alamsyah atau akrab disapa Irul.
Gubuk Baca Lereng Busu saat ini terdiri dari tiga gubuk, yakni Gubuk Baca Kampung Tretek yang ada di rumah Kusnadi, Gubuk Baca Lari Selatan, dan Gubuk Baca Kiai Said.
Gubuk-gubuk itu didirikan untuk menjangkau lebih dekat anak-anak yang ingin belajar.
Agar tak putus sekolah
Angka putus sekolah di Kampung Busu sangat tinggi. Apalagi, kampung itu menjadi kampung terluar di Kabupaten Malang.
Nama Busu berasal dari kata bucu yang berarti pojok. Kampung itu berada di pojok timur sisi utara atau timur laut, dan berbatasan langsung dengan pegunungan Tengger.
Di balik pegunungan itu sudah masuk wilayah Kabupaten Pasuruan.