Terkini Daerah
Kisah Mantan Preman yang Dulu Suka Mabuk, Kini Dirikan Gubuk Baca agar Tak Ada Anak Putus Sekolah
Begini kisah mantan preman di Malang yang akhirnya mendirikan Gubuk Baca Lereng Busu. Melalui gubuk baca, banyak anak-anak yang bisa belajar.
Editor: Rekarinta Vintoko
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Hari masih pagi saat Sabrina Helsi Aulia (9) menenteng sampah berbungkus plastik menuju salah satu rumah warga di Kampung Busu, Desa Slamparejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Minggu (30/8/2020).
Sampah itu lantas diletakkan di atas meja.
Hal serupa juga dilakukan dua temannya, Tasya Hepi Anggraeni (9) dan Karisma Dwi Safitri (10).
• Adik Iparnya Meninggal di Penjara, Edo Kondologit: Silakan Diproses kalau Bersalah, Bukan Dianiaya
“Iya bawa sampah dari rumah. Ada botol, ada plastik,” kata Sabrina yang masih duduk di bangku kelas 3 SD.
Mereka menuju halaman warga yang cukup luas.
Di sana sudah menunggu teman-temannya yang sudah datang terlebih dahulu.
Ada sekitar 20 anak yang masih duduk di bangku SD berbaris halaman tersebut.
Tidak lama kemudian, latihan senam dimulai.
Setelah itu, anak-anak belajar Tari Bapang. Selendang yang menjadi atribut Tari Bapang terikat di pinggang anak-anak tersebut.
Sesekali mereka mengangkat ujung selendang sembari mengikuti gerakan tarian.
Musik gamelan mengiringi tarian anak-anak itu.
Layaknya anak kecil yang masih belajar, gerakannya masih belum beraturan.
Namun, raut wajah ceria memberikan harapan untuk masa depan anak di kampung terpencil itu.
“Setiap hari Minggu main ke sini, belajar nari,” kata Karisma.
• VIDEO Detik-detik Balita Terseret Layang-layang Raksasa dan Terbang, Orang-orang Berteriak Histeris
Belajar senam dan menari sudah menjadi agenda rutin anak-anak di Kampung Busu di Desa Slamparejo, Kecamatan Jabung.
