Terkini Nasional
Soal Gerakan KAMI yang Dideklarasikan Din Syamsuddin, Sejarawan: Tak Usah Ditanggapi Terlalu Jauh
Sejarawan Anhar Gonggong angkat bicara terkait Gerakan Koalisi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Hal itu diungkapka di acara Kabar Petang tvOne.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Bukan metodologi itu adalah identifikasi masalah rasa sakit hati yang menonjol atau di situ ada kekecewaan yang besar atau ada kehilangan kekuasaan yang pernah di situ."
"Atau orang-orang yang justru berpikir bahwa kekuasaan itu harus diambil kembali," ucap dia.
• Di ILC, Prof Salim Said Sebut Jokowi dan Soeharto Miliki Kesalahan yang Sama: Menerima Begitu saja
Lalu ia menyinggung soal megalomania di mana ada perasaan bahwa dirinya atau kelompoknya yang mampu mengatasi sebuah pemerintahan.
"Dan itu muncul pendekatan dalam kejiwaan yang disebut megalomania, mana ada orang yang pintar tidak ada pemerintah yang mampu kecuali saya, kecuali kami," ungkapnya.
Lalu, Kapitra menyinggung bahwa banyak orang sekarang lupa akan persatuan.
Banyak orang hanya berbicara mengenai dirinya, kelompoknya.
Bukan semangat untuk berjuang bersama atas nama 'Kita'.
"Kami tidak pernah lagi bicara kita, kita sekarang selalu bicara kami, lalu kita di mana? Di mana satu kesatuan harus kita bukan kami, atau bukan saya, atau Kamu," singgungnya.
Meski demikian, Kapitra meminta agar kelompok itu memiliki tujuan yang baik.
Berjuang dalam mencapai tujuan sesuai dengan aturan yang ada.
• Di ILC, Masinton Pasaribu Jawab Tudingan Ada Persekongkolan Pemerintah dengan Parlemen soal Covid-19
"Dan tujuan kelompok-kelompok itu harus membangun Indonesia Maju dengan cara masing-masing tetapi golnya destinationnya adalah kemajuan Indonesia dan segala dinamikan, segala problematika yang ada."
"Dan cara menggapai tujuan harus sesuai dengan konstitusi dan undang-undang," kata dia.
Kapitra memperingatkan agar gerakan itu benar-benar gerakan moral.
"Jangan kita bungkus gerakan moral harus pembedaan gerakan moral dengan gerakan politik," sambungnya.
Lihat videonya mulai menit ke-6:10:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)