Terkini Nasional
Soal Gerakan KAMI yang Dideklarasikan Din Syamsuddin, Sejarawan: Tak Usah Ditanggapi Terlalu Jauh
Sejarawan Anhar Gonggong angkat bicara terkait Gerakan Koalisi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Hal itu diungkapka di acara Kabar Petang tvOne.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Saya kira jangan menanggapinya terlalu jauh seakan-akan KAMI ini mau menjatuhkan pemerintahan sekarang," kata dia.
• Adian Napitupulu Prediksi KAMI Berujung Jadi Partai, Refly Harun: Imajinasinya Tinggi Sekali
Lalu, Anhar mengakui bahwa permasalahan yang dihadapi Jokowi di masa sekarang tidak mudah.
Ia harus dihadapkan dengan Covid-19 serta dampak-dampaknya, misalnya krisis ekonomi.
"Kenyataan itu kjuga tidak perlu, bahwa kita menghadapi kenyataan seperti sekarang dengan macam-macam persoalan dengan adanya COvid-19 dan sebagainya."
"Tinggal bagaimana memang persoalan yang dihadapi oleh Pemerintahan Jokowi sekarang bagaimana kebijakan yang harus dia tempuh dalam menghadapi Covid-19 dengan macam-macam dampak yang dilahirkannya," jelas Anhar.
Lihat videonya mulai menit ke-7:13:
Sindiran Kapitra Ampera pada Gerakan KAMI
Ketua Tim Advokasi Pembela Agama, Kapitra Ampera angkat suara soal deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) pada Selasa (18/8/2020).
Hal itu diungkapkan Kapitra Ampera melalui acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa malam.
Kapitra Ampera mengatakan bahwa kelompok itu sah-sah saja dibentuk serta menyampaikan pendapatnya.

• Di ILC, Said Didu Peringatkan Jokowi Ancaman Infrastruktur Trap: Kemungkinan akan Dijual ke Asing
Namun ia memperingatkan agar informasi yang diungkapkan kepada masyarakat bersifat faktual.
"Apakah orang-orang ini bisa menjadi tolak ukur untuk menjadi kacuan informasi-informasi yang dibangun."
"Dan kita perlu mengidentifikasi masalah yang dipakai untuk mengoreksi harus ada metodologi yang jelas kita sepakati bersama itu metodologi yang keabsahannya dijamin," ujar Kapitra.
Pria yang politisi PDIP ini meminta agar jangan sampai apa yang disampaikan berdasarkan dari masalah pribadi, seperti sakit hati.
Kapitra juga meminta agar gerakan ini didasari adanya keinginan soal kekuasaan.