Terkini Nasional
Di ILC, Said Didu Peringatkan Jokowi Ancaman Infrastruktur Trap: Kemungkinan akan Dijual ke Asing
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu memberikan peringatakan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu memberikan peringatakan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, Said Didu meminta supaya pemerintah berhati-hati dalam pembangunan infrastruktur yang diketahui sangat jor-joran.
Mulai dari pembangunan jalan tol, hingga pembangunan infrastruktur transportasi lainnya, seperti pelabuhan dan bandara-bandara internasional.
Hal itu disampaikan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (18/8/2020).

• Dapat Bintang Mahaputra dan Tak Ikut KAMI, Fahri Hamzah Dapat Sindiran Peribahasa Karni Ilyas di ILC
Said Didu mengatakan bahwa dalam kemajuan pembangunan sebuah negara tidak hanya dilihat dari sektor infrastruktur.
Dan menurutnya, semakin banyak infrastruktur yang dibangun dan melebihi batas kebutuhan justru akan memberikan dampak negatif di kemudian hari.
Meski begitu, Said Didu tidak langsung menyalahkan Jokowi yang dikatakannya sempat mengeluhkan banyaknya bandara internasional meski Jokowi sendiri yang meresmikan.
Jokowi menilai kondisi tersebut terjadi lantaran tidak adanya koordinasi yang baik dengan bawahannya.
"Saya ingin menunjukkan pembangunan infrastruktur yang dibangga-banggakan, bandara, pelabuhan, jalan dan lain lain dan dampaknya terhadap ekonomi," ujar Said Didu.
"Kita lihat, saya pikir Bapak Presiden sudah kaget juga mengapa bandara internasional banyak sekali, tetapi tahun lalu bangga sekali meresmikan bandara," sambungnya.
"Nah, ini menurut saya penyebabnya adalah karena tidak mungkin anak buahnya tidak menyampaikan analisis yang pas bahwa ini sudah kelebihan," jelasnya.
• Di ILC, Masinton Pasaribu Jawab Tudingan Ada Persekongkolan Pemerintah dengan Parlemen soal Covid-19
Said Didu lantas mengingatkan ancaman infrastruktur trap yang kemungkinan besar akan dialami oleh Indonesia.
Dirinya menjelaskan bahwa semakin banyak infrastruktur, seperti bandara internasional maka dari fungsinya pun berkurang.
Jika itu terjadi, maka banyak bandara-bandara yang justru pelayanannya sepi.
Dengan demikian hanya akan menjadi beban ekonomi negara.
Terlebih seperti yang diketahui, Indonesia sendiri dari segi keuangan bisa dikatakan hanya pas-pasan sebagai negara berkembang.
"Saya katakan Indonesia sekarang menghadapi namanya ancaman infrastruktur trap. Jadi infrastruktur hanya bisa memberikan dampak positif apabila jumlahnya pas, apabila jumlah lebih maka akan menjadi beban ekonomi," ungkapnya.
"Jalan tol, pelabuhan, bandara menjadi beban ekonomi, karena semua bandara sekarang kosong," kata Said Didu.
"Infrastruktur trap itu akan sangat bahaya bagi suatu negara yang keuangannya pas-pasan karena kemungkinan besar itu akan dijual ke asing," pungkasnya.
• Lama Tak Muncul, Gatot Nurmantyo Ungkap Rasa Sakit Hatinya saat Hadir di ILC: Kita Tak Mau Diam Saja
Simak videonya mulai menit ke- 11.40:
Masinton Jawab Tudingan Ada Persekongkolan Pemerintah dengan Parlemen
Politisi PDIP Perjuangan (PDIP) sekaligus anggota DPR RI, Masinton Pasaribu menjawab tudingan adanya persekongkolan yang dilakukan antara pemerintah dengan parlemen.
Dilansir TribunWow.com, Masinton Pasaribu tidak membenarkan adanya anggapan bahwa DPR mempunyai tujuan buruk yang sama dengan pemerintah dalam menyikapi krisis dan pandemi Virus Corona (Covid-19).
Hal itu disampaikan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (18/8/2020).

Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyinggung soal rasa pesimisme dari masyarakat Indonesia kepada pemerintah dalam mengatasi Covid-19.
Masinton menegaskan bahwa dirinya dan para wakil rakyat di parlemen tentunya selalu memberikan kontrol dan pengawasan penuh terhadap pemerintah.
Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak segan untuk memberikan kritik jika memang kinerja dan kebijakan dari pemerintah itu tidak benar.
• Eep Saefulloh Gunakan Masker Bebaskan Jerinx saat Berbicara di ILC, Dilepas setelah Selesai