Terkini Daerah
Tangkap Tersangka Penyerangan Acara Keluarga di Solo, Kapolda Jateng Ancam Pelaku yang Masih Buron
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi mengumumkan polisi telah menangkap lima orang tersangka penyerangan rumah warga di Solo.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
Setelah selesai doa bersama, keluarga dan para tamu undangan melanjutkan acara dengan makan-makan.
Namun tiba-tiba terdengar suara teriakan dari luar rumah.
"Pada saat kegiatan makan itu terdengar teriakan-teriakan dari luar, sekilas tidak terlalu keras," paparnya.
Tidak kemudian terdengar suara ketukan pintu dan keluarga mendapati ada polisi.
Mereka menyampaikan keluarga dan para tamu dapat segera dievakuasi karena ada massa yang mengamuk di luar.
"Yang teriak makin banyak dan makin keras kurang lebih 15 sampai 30 menit kemudian pintu gerbang diketok kemudian ada arahan dari bapak Kapolres," terang Memed.
Setelah itu mereka berusaha menyelamatkan diri dengan pengamanan polisi.
Namun saat itu massa menghampiri keluarga dan menyerang mereka.
Tuduhan Aliran Tertentu
Ketua Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Solo Arief Syarifudin mengklarifikasi tuduhan organisasi masyarakat (ormas) yang menggerebek rumah warga di Solo.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Minggu (9/8/2020).
Diketahui sekelompok orang menyerang rumah warga yang tengah mengadakan acara keluarga di Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo pada Sabtu (8/8/2020) malam.
• Fakta Oknum Ormas di Solo Bubarkan Acara Pernikahan, Sempat Bubarkan Diri hingga 3 Orang Jadi Korban
Melalui Arief, pihak keluarga menjelaskan acara tersebut adalah pengajian untuk menyambut pernikahan keesokan harinya.
"Sebenarnya untuk acara tersebut merupakan acara keluarga. Yang diundang hanya kerabat, saudara-saudara, karena hanya mengadakan pengajian doa atau dibilang midodareni," jelas Arief Syarifudin.
Ia mengaku tidak tahu bagaimana acara pribadi tersebut sampai diketahui massa.