Terkini Daerah
Tidak Bisa Menulis karena Tangannya Cacat, Siswa SMP di Bondowoso Diminta Mundur oleh Sekolah
Muhammad Hendra Afriyanto merasa senang karena sudah diterima di SMPN 2 Tamanan Bondowoso.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Namun, Asyati tidak bisa menjawab banyak.
Dia hanya menjelaskan kalau anaknya hanya diajari membaca, tidak menulis.
Selama ini tugas dari sekolah dikerjakan sendiri oleh Hendra, tetapi dituliskan oleh ibunya.
Pihak sekolah bertanya dan khawatir hendra tidak bisa ikut ujian karena tidak bisa menulis.
“Kepala sekolah keluar, terus kembali lagi, 'saya mohon maaf Bu, guru di sini tidak ada yang siap untuk mengajar anak difabel',” ujar dia.
• Viral Video TikTok Tari Ular Pejabat Pemkab Bondowoso dan Seorang Perempuan: Saya Tak Mesum
Asyati pun bertanya alasan pihak sekolah menjawab tidak ada guru khusus bagi anak-anak seperti Hendra.
“Akhirnya saya bilang, 'berarti sampean tidak sanggup mengajar Hendra? Berarti sekolah meminta Hendra untuk mundur ya Pak? Baik kalau gitu, Hendra saya keluarkan dari sekolah ini',”papar Asyati.
Dalam keadaan pasrah itu, Asyati ditanya oleh guru lainnya hendak menyekolahkan anaknya kemana.
"Lalu surat keterangan kelulusan diminta oleh sekolah,” jelas dia.
Setelah itu, kepala sekolah SMPN 2 Tamanan keluar dari ruang itu.
Salah seorang guru meminta maaf dan tidak berniat hendak mengeluarkan Hendra.
“Ya gimana Bu, kalau tidak siap yang mau ngajar,” ucap Asyati lalu pulang ke rumahnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Tamanan Murtaji mengatakan, awalnya Hendra memang sudah diterima oleh SMPN 2 Tamanan.
Hendra Sudah mengikuti kegiatan sekolah secara online .
"Kemarin orangtuanya datang ke sekolah konsultasi," aku ucap dia.