Breaking News:

Terkini Daerah

Tidak Bisa Menulis karena Tangannya Cacat, Siswa SMP di Bondowoso Diminta Mundur oleh Sekolah

Muhammad Hendra Afriyanto merasa senang karena sudah diterima di SMPN 2 Tamanan Bondowoso.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
KOMPAS.com/BAGUS SUPRIADI
Muhammad Hendra Afriyanto, siswa SMPN 2 Tamanan yang diminta mundur oleh sekolah karena cacat fisik saat bersama kedua orang tuanya. 

Akhirnya, Hendra mendaftar dan berhasil lolos di sekolah negeri tersebut.

Dia sudah mengikuti pelajaran secara online.

Setiap Selasa, Hendra bersama sang ibu mengirimkan tugas ke sekolah.

Sayangnya, ketika tahun pelajaran sudah berlangsung, pihak sekolah ragu hendak meneruskan Hendra belajar di sekolah tersebut.

Setelah itu, pihak sekolah memanggil orangtuanya ke SMPN 2 Tamanan.

“Saya diminta datang ke kantor SMPN 2 Tamanan kemarin,” ucap Asyati, ibu Hendra.

Dia diminta datang ke sekolah untuk menyerahkan tugas yang diberikan secara daring.

Sang ibu datang bersama Hendra menemui guru dan kepala sekolah.

Di sekolah tersebut, Asyati ditanyakan oleh pihak sekolah soal Hendra bisa bergaul dengan teman-temannya.

Asyati menjawab bahwa hendra bias bergaul seperti anak pada umumnya.

Buat Video TikTok dengan Menaiki Meja Kantor, Kadispar Bondowoso Mengaku Khilaf

Pihak sekolah juga bertanya profesi ayah Hendra yang ternyata seorang kuli bangunan.

Pertanyaan lain yang diajukan terkait cara Hendra mengikuti ujian sekolah saat masih di bangku SD.

Adapun Asyati menjelaskan bahwa anaknya tidak bisa menulis, hanya mampu membaca.

Sedangkan ketika mengikuti ujian, anaknya hanya bisa mengisi pertanyaan dengan jawaban pilihan silang, sedangkan pertanyaan dengan narasi tidak bisa.

Pihak sekolah juga menanyakan soal nasib Hendra ke depan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
BondowosoSMPSMPN 2 Tamanan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved