Terkini Daerah
Tidak Bisa Menulis karena Tangannya Cacat, Siswa SMP di Bondowoso Diminta Mundur oleh Sekolah
Muhammad Hendra Afriyanto merasa senang karena sudah diterima di SMPN 2 Tamanan Bondowoso.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Muhammad Hendra Afriyanto merasa senang karena sudah diterima di SMPN 2 Tamanan Bondowoso.
Orangtuanya juga turut bergembira. Walau tak punya uang, sang ayah berusaha membelikan anaknya seragam sekolah.
Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Sebab pihak sekolah ragu hendak menerima Hendra.
• UPDATE Kadis Bondowoso Joget Tarian Ular di TikTok Bersama Perempuan, Akhirnya Dicopot
Alasannya, Hendra tak bisa menulis karena tangannya cacat.
Padahal, kemampuannya tak jauh berbeda dengan pelajar lainnya.
Mendengar sekolah meminta dirinya mundur, Hendra menangis.
Padahal, dirinya sudah mencoba memakai seragam dan topi sekolah.
Impiannya seperti runtuh saat sekolah memperlakukan dirinya karena mengalami keterbatasan fisik.
Hendra asal Desa Sumberkemuning, Kecamatan Tamanan terlahir sebagai anak difabel.
Dia baru saja lulus dari SDN Sumber Kemuning 2.
Tangannya memang tak bisa menulis, tetapi dia memiliki kemampuan seperti pelajar lainnya, seperti membaca, menghitung, serta bersosialisasi.
Bahkan, ketika masih di bangku SD, nilai ujiannya tidak pernah jelek.
“Awalnya memang tidak mau di sekolahkan di SMPN2 karena tangannya tidak bisa menulis, tapi bisa membaca,” kata Suyadi, ayah Hendra kepada Kompas.com di rumahnya, Selasa (4/8/2020).
• Seorang Perwira TNI Gadungan Ditangkap Anggota Kodim 0822 Bondowoso, Bingung saat Ditanya Satuan
Hanya saja, salah satu gurunya di SDN Sumber Kemuning 2 yang pernah mengajar Hendra menganjurkan Hendra agar melanjutkan studi di SMPN 2 Tamanan.
Sebab anak tersebut memiliki kemampuan sama dengan pelajar lainnya.