Breaking News:

Terkini Daerah

Pria Ngaku Dosen untuk Jerat Korban Jadi Pemuas Nafsunya: Kata Swinger Sering Menghantui Saya

BA, pria yang mengaku seorang dosen mengaku melakukan pelecehan seksual lewat video yang diunggah di media sosial miliknya.

facebook
BA, dosen yang memaksa di medsos untuk penelitian swinger pada korbannya 

Penyintas kebanyakan dihubungi oleh BA melalui chat media sosial, atau telepon.

"Ada yang lewat Facebook Messenger, ada yang lewat komen dan kami konfirmasi apakah sama ini orangnya dan sebagainya. Pendataan masih, kayaknya bertambah pada bilang, Mbak saya dihubungi ini, dengan berbagai modus," jelasnya.

 Dukun Cabul Kabur setelah Setubuhi Istri Penyewanya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Diungkapkannya, dari laporan yang masuk BA sudah pernah berurusan dengan hukum pada tahun 2004. Ia melakukan pelecehan seksual secara fisik di Balairung UGM.

"Itu korban menghubungi saya langsung dan itu cukup ramai katanya dulu. Dan BA mengakui itu," ungkapnya.

Penyintas memposting terkait peristiwa pelecehan seksual ini untuk efek jera. Agar BA tidak kembali melakukan hal serupa.

"Dia kan lolos di mana-mana, bisa bekerja di institusi A, institusi B yang itu institusi yang baik dan terhormat. Kan karena tidak tahu punya latar belakang yang seperti ini, dia punya riwayat penyerangan secara fisik yang seksual itu kan berbahaya juga berpotensi melakukan pelecehan seksual lagi ke depan dan menjadi orang tahu ini lho," urainya.

Seorang penyintas lainya, ID mengatakan, masih memikirkan untuk mengambil langkah hukum.

Sebab saat ini hukum di Indonesia masih belum berpihak kepada penyintas.

"Sejauh ini kita konsennya masih agar tidak jatuh korban lain, kemarin pelaku menyampaikan permintaan maaf terbuka seperti itu," ujarnya.

Diungkapkannya, saat ini masih berkoordinasi dengan para penyintas lainya. Sebab, komunitas yang menjadi target banyak dengan berbagai modus.

 Kronologi Pembunuhan Pasutri di Tegal, Awalnya Pelaku Hanya Ingin Bunuh si Istri tapi Ada si Suami

"Kami masih berkoordinasi dengan korban yang lain, kami masih terus mencari apakah ada yang lebih berat, atau ada korban yang trauma dan butuh dibantu, karena bicara pun tak mudah. Menyimpan trauma nggak mudah," tuturnya.

Selain itu, saat ini dirinya juga masih terus mengumpulkan bukti-bukti dari para penyintas.

"Saya juga masih mengumpulkan bukti-bukti chat, karena kejadian ada yang lama, ada yang baru, ada yang masih nyimpan, ada yang sudah nggak ada," ucapnya.

Saat melakukan pertemuan dengan BA, lanjutnya, ID sempat bertanya berapa yang sudah dijadikan objek.

Waktu itu BA menjawab jika jumlahnya banyak sampai tidak bisa mengingat jumlahnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
DosenSwingerPolisiFacebook
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved