Breaking News:

Terkini Nasional

Heboh Isu Klepon Tak Islami, Pakar Medsos Sebut Ada Kaitannya dengan Sisa Pilpres: Langsung Meledak

Analis Media Sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi angkat bicara soal isu klepon makanan tidak islami.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
sajiansedap.grid.id
Analis Media Sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi angkat bicara soal isu klepon makanan tidak islami di Sapa Indonesia Malam pada Kompas TV pada Rabu (22/6/2020), 

TRIBUNWOW.COM - Analis Media Sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi angkat bicara soal isu klepon makanan tidak islami.

Diketahui, akhir-akhir ini kabar soal makanan berbahan dasar beras ketan dengan gula merah di dalamnya itu viral di media sosial.

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Sapa Indonesia Malam pada Kompas TV pada Rabu (22/6/2020), Ismail menyebutkan bahwa hal ini bisa ramai ada kaitannya dengan sisa-sisa perseteruan Pemilihan Presiden (Pilpres).

Akhir-akhir ini jagad maya dihebohkan dengan isu soal jajanan pasar, yakni klepon tidak islami. Pemilik foto buka suara soal fotonya tersebut
Akhir-akhir ini jagad maya dihebohkan dengan isu soal jajanan pasar, yakni klepon tidak islami. Pemilik foto buka suara soal fotonya tersebut (Twitter.com/ Ditut)

Geram dengan Isu Klepon Makanan Tidak Islami, MUI: Kasus Ini Membuat Agama Jadi Bahan Olok-Olok

Dari kabar yang berkembang mulanya kabar itu muncul adanya seorang yang mempromosikan barang dagangannya dengan meminta agar jangan membeli jajanan tak Islami seperti klepon.

Ismail menyebut, belum tentu motif orang yang memposting kiriman tersebut benar-benar karena kepentingan berjualan.

"Pada saat awal muncul klepon itu kemudian menjadi komentar, kadang kita enggak tahu apakah yang membuat itu adalah benar menjual apa tidak," kata Ismail.

Lantas Ismail menyoroti tanggapan dan komentar yang justru muncul adalah banyaknya kata-kata kadrun dan cebong.

Sehingga Ismail menilai kasus ini juga berkaitan dengan sisa-sisa Pilpres.

"Tapi komentar-komentar yang muncul adalah ini pasti buatan kadrun, ini pasti buatan dan sebagainya."

"Itu semua sudah menampilkan ada suatu simbol sisa-sisa dari Pilpres," kata dia.

Diketahui saat Pilpres kata-kata itu banyak muncul.

"Saat Pilpres ada kecebong dan kampret, kemudian ada kadrun kemudian ada cebong lagi, kata kata ini yang paling sering muncul," ujar Ismail.

Sempat Viral di Media Sosial Kabar Klepon Makanan Tidak Islami, MUI: Ini Sesuatu yang Mengagetkan

Ismail mengatakan, upaya pembenturan budaya dan agama juga terjadi saat Pilkada DKI 2017 dan Pilpres 2019.

"Ini dihubungkan dengan komentar yang paling sering muncul, ini seolah membenturkan antara budaya nusantara, karya kita dengan agama."

"Jadi memang ada upaya pembenturan agama dan budaya, ini pernah terjadi pada Pilkada DKI dulu dan beberapa hal saat Pilpres ini juga pernah," ungkapnya.

Rupanya sisa-sisa Pilpres itu tak kunjung berhenti.

Pada saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, sisa-sisa Pilpres iitu juga belum hilang.

"Jadi saya bilang kenapa ini ada hubungannya dengan residu Pilpres karena pada saat survei kemarin dari indikator itu masih ada sisa-sisanya juga saat mengamati soal Coronavirus, masih dipengaruhi hingga saat ini," kata Ismail.

Ismail berpendapat, hal-hal yang berkaitan dengan agama dan budaya memang masih menjadi isu yang menarik di Indonesia.

"Paling mudah, hal tidak masuk akal seperti tombol disentuh saja soal agama kemudian budaya langsung meledak," katanya.

Idul Adha 2020: MUI Sebut Pemotongan Hewan Kurban Bisa Dilaksanakan sampai 13 Dzulhijjah

Lihat videonya mulai menit awal:

Sekjen MUI Kaget

Menanggapi kabar tersebut, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI), Anwar Abbas mengaku kaget dengan kabar tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV pada Kamis (23/7/2020), Anwar Abbas bertanya-tanya, apakah orang yang menyebarkan kabar itu bisa memastikan ada unsur haram dalam klepon atau tidak.

"Secara pribadi saya juga agak heran ya kalau ada pihak tertentu yang menyatakan bahwa klepon itu adalah tidak Islami atau tidak halal."

"Pertanyaan saya apakah yang bersangkutan memang sudah pernah melakukan penelitian lalu yang bersangkutan menemukan bahwa ada unsur-unsur atau bahan yang dipakai klepon itu berasal dari sesuatu yang diharamkan oleh Allah Subhana Wa Ta Allah," kata Anwar.

Menanggapi kabar tersebut, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia  (Sekjen MUI), Anwar Abbas mengaku kaget dengan kabar klepon tidak islami tersebut.
Menanggapi kabar tersebut, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI), Anwar Abbas mengaku kaget dengan kabar klepon tidak islami tersebut. (Channel YouTube Kompas TV)

Jika memang tak bisa membuktikan bahwa ada unsur yang dilarang pada klepon, Anwar menyebut sosok yang membuat kabar itu tak bertanggung jawab.

"Dan kalau seandainya belum, pernyataan itu jelas merupakan sebuah pertanyaan tidak bertanggung jawab," katanya.

Apabila berdasarkan penelitian memang ada unsur haram dalam klepon, Anwar menilai orang tersebut sah-sah saja berpendapat.

 Fatwa MUI Terbaru soal Idul Adha, Hewan Kurban Tak Bisa Diganti dengan Uang yang Punya Nominal Sama

"Tapi kalau memang seandainya itu merupakan hasil kajian dan penelitian dari yang bersangkutan dan yang bersangkutan menemukan ada unsur-unsur haram di dalamnya ya silahkan," katanya.

Meski demikian, sepengetahuannya klepon tak mengandung unsur haram di dalamnya.

Klepon diketahui terbuat dari beras ketan yang berisi gula merah.

"Tapi sepanjang pengetahuan saya ya klepon itu dibuat dari tepung beras ketan lalu dimasukkan ke dalamnya gua merah kemudian untuk bisa berwarna hijau dikasih air daun pandan dan supaya juga bisa harum."

"Jadi dari unsur-unsurnya tidak ada yang haram itu karena unsur-unsurnya dan bahannya tidak ada haram maka dia menjadi makanan halal," jelas Anwar.

Anwar menambahkan, dirinya masih kaget dengan kabar tersebut.

 Minta RUU HIP Dicabut, Wasekjen MUI Yakini Paham Komunis Masih Ada: Yang Mati Itu Partainya

Padahal selama ini klepon merupakan makanan khas Indonesia yang sering dijumpai orang setiap hari.

"Bagi saya ini sesuatu yang mengagetkan, sepanjang pengetahuan saya di negeri ini klepon dari sejak dahulu kala sampai hari ini menjadi makanan yang biasa ada dan hadir di acara pesta, lebaran."

"Tidak ada ulama dari dulu sampai sekarang mempersoalkan kehalalan daripada klepon ini," kata dia.

Lihat videonya berikut:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
KleponTwitterPilpres 2019ViralMajelis Ulama Indonesia (MUI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved