Terkini Nasional
Debat Pengacara Djoko Tjandra soal Surat Jalan, Boyamin Tak Sabar: Durasinya Pendek, Langsung Aja
Koordinator MAKI Boyamin Saiman berdebat dengan pengacara buron Djoko Tjandra, Anita Kolopaking, terkait surat jalan.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Djoko Tjandra diketahui memiliki grup perusahaan Mulia yang berkiprah di properti dan berbagai bidang lainnya, termasuk Malaysia.
Menurut Boyamin, sumber kekayaan itu dapat membantu Djoko Tjandra menghindari proses hukum di Indonesia.
"Itu sudah pasti karena dengan jaringan uangnya dia masih mampu melakukan bisnis dengan menambah pundi-pundinya dengan cara dia hidup di Malaysia," ungkap Boyamin Saiman.
Boyamin mengungkapkan pundi-pundi kekayaan Djoko Tjandra di Malaysia terus bertambah.
Sebelumnya Djoko Tjandra pernah menyampaikan dirinya merasa kerasan di Malaysia karena proyek dan investasi terus mengalir.
Kekayaannya di bidang properti disebut melebihi nilai bangunan ikonik Malaysia, Menara Kembar Petronas.
"Dia berinvestasi di sana, bahkan gedung Menara Petronas saja sudah kalah dengan gedungnya dia," kata Boyamin.
Djoko Tjandra diketahui sempat keluar-masuk Indonesia untuk membuat paspor, KTP, dan surat jalan tanpa terdeteksi.
Oknum polisi yang membantunya kemudian dicopot.
Namun langkah ini dinilai tidak berpengaruh jika Djoko Tjandra tidak kunjung ditangkap.
"Itu yang menunjukkan bahwa proses apapun yang menjadi hiruk-pikuk polisinya dipecat segala macam, menjadi tidak berguna kalau tidak ada proses penangkapan dan membawa punya Djoko Tjandra dan dieksekusi," komentar Boyamin.
"Ini rasanya sampai kiamat begitu," tambah dia.
• MAKI Sebut Jokowi Satu-satunya yang Bisa Perintah Tangkap Djoko Tjandra: Warga Kelas I di Malaysia
Boyamin menilai kasus Djoko Tjandra membuat citra bangsa dan penegakan hukum Indonesia menjadi jelek.
"Rasa malu kita tidak akan pernah tertutupi kejadian ini. Betul-betul," papar dia.
Ia menyebutkan pelarian Djoko Tjandra sudah dirancang sedemikian rupa.
Hal itu terbukti dari 11 tahun masa buron Djoko Tjandra.
"Istilah saya ini sistemik, terstruktur, masif, dan koordinatif. Belum pernah ada kejadian seperti Djoko Tjandra ini 'kan," ungkap Boyamin.
Boyamin menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri yang harus turun tangan untuk menuntaskan kasus ini. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)