Kabar Ibu Kota
Yakini Reklamasi Ancol Seluas 155 Hektar Tak akan Tuntas, Ketum Bamus Betawi: 20 Hektar Aja 11 Tahun
Ketua Umum Badan Musyawarah Suku Betawi 1982, Zainuddin memberikan tanggapan soal reklamasi Ancol.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
Namun kembali lagi jika tetap mencanangkan 155 hektar, selain akan mendapatkan penolakan juga dirasa tidak akan bisa selesai dalam waktu dekat.
"Kalau 20 hektar ini dimanfaatkan oleh Gubernur DKI Jakarta, kalau mau buat masjid dan musim sejarah peradaban Islam, nanti kita bahas soal itu," kata Zainuddin.
"Itu silakan saja, kalau 135 lagi, saya kira ini yang 20 hektar saja 11 tahun, saya kira 135 ini akan memakan waktu yang panjang sekali," jelasnya.
"Dan kepada siapa kerja samanya, anggarannya di pungut darimana. Dan untuk apa nanti yang 135 hektar itu," pungkasnya.
• Soal Reklamasi Ancol, Ruhut Sitompul Pertanyakan Nama Ahok Tak Disebut Gerindra: Masih Kesal?
Simak videonya mulai menit ke- 10.46
Ungkit Faktor Kemenangan Anies di Pilkada Lalu
Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Suku Betawi 1982, Zainuddin buka suara terkait polemik reklamasi Ancol.
Dilansir TribunWow.com, Zainuddin dengan tegas menolak adanya proyek reklamasi Ancol seluas 155 hektar tersebut.
Kepastian ini disampaikan Zainuddin saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (14/7/2020).
Dirinya kemudian mengungkit janji dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada waktu kampanye.
Dikatakannya bahwa dalam janji kampanyenya itu, Anies Baswedan menolak keras adanya reklamasi, apalagi di wilayah pantai utara.
Menurut Zainuddin, janji kampanyenya itulah yang dinilai dapat memenangkan Anies dalam Pilkada DKI 2017 lalu.
Termasuk mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat Betawi di Jakarta Utara.
• Anies Baswedan Tegaskan Tak Ingkari Janji Kampanye soal Reklamasi Ancol: Jakarta Ini Terancam Banjir
"Bagi Bamus Betawi 1982 bukan hanya mengingkari dari janji Pak Anies sebagai gubernur, ketika masa kampanye dulu menolak keras adanya reklamasi pantai utara karena berbagai pertimbangan," ujar Zainuddin.