Kabar Ibu Kota
Tolak Terima Alasan Anies Baswedan Hanya Perluas Ancol, Nelayan Muara Angke: Kita Enggak Mau Tahu
Sekjen Forum Komunitas Nelayan Jakarta, Sogi Sasmita, menanggapi polemik reklamasi yang disebut sebagai perluasan daratan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Jakarta ini terancam banjir, salah satu sebabnya karena ada waduk dan sungai yang mengalami pendangkalan atau sedimentasi," paparnya.
"Ada 13 sungai, kalau ditotal panjangnya lebih dari 400 km, ada lebih dari 30 waduk, dan secara alami mengalami sedimentasi," lanjut Anies.
Ia menyinggung lumpur hasil kerukan itu harus ditempatkan dan Pemprov DKI Jakarta memilik Ancol sebagai lokasinya.
Menurut Anies, lumpur itu kemudian dimanfaatkan untuk perluasan kawasan Ancol.
• Pernah Dukung Anies, Relawan Jakut Kecewa pada Gubernur soal Reklamasi: Anies Harus Balik ke Treknya
"Karena itulah kemudian waduk dan sungai itu dikeruk. Dikeruk terus-menerus dan lumpur hasil kerukan itu dikemanakan?" ungkitnya.
"Lumpur itu kemudian ditaruh di kawasan Ancol," jelas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Anies mengungkapkan jumlah lumpur tersebut mencapai 3,4 juta meter kubik.
"Lumpur ini kemudian dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol," kata Anies.
Ia menegaskan proyek perluasan ini bertujuan mencegah terjadinya banjir di Jakarta.
"Jadi ini adalah sebuah kegiatan untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir," tegasnya.
"Ini berbeda dengan proyek reklamasi yang sudah dihentikan itu," lanjut gubernur 51 tahun ini.
Anies menyebutkan penghentian reklamasi tidak memiliki tujuan mencegah banjir.
"Itu bukan proyek untuk melindungi warga Jakarta dari bencana apapun," kata Anies. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)