Breaking News:

Terkini Nasional

Tak Setuju Andai Ahok Jadi Menteri Jokowi, M Qodari Ungkap Satu Kelemahannya: Terjadi Tahun 2017

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari memberikan tanggapan terkait beredarnya kabar Ahok kan masuk ke dalam kabinet kerja Jokowi.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
YouTube Kompas TV
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari memberikan tanggapan terkait beredarnya kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan masuk ke dalam kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari memberikan tanggapan terkait beredarnya kabar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan masuk ke dalam kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, M Qodari mengaku tidak setuju dengan kemungkinan Ahok sebagai menteri baru setelah adanya reshuffle.

M Qodari mengatakan ada satu aspek kelemehan dari Ahok yang menyatakan tidak pantas untuk menjadi menteri.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditemui usai menghadiri diskusi kebangsaan di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/8/2019).
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menjadi Komiris utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditemui usai menghadiri diskusi kebangsaan di Universitas Kristen Petra, Surabaya, Jawa Timur, Senin (19/8/2019). (KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)

Muncul Nama Ahok di Daftar Menteri Baru Jokowi yang Beredar, Andre Rosiade Sebut akan Jadi Beban

Satu kelemahan tersebut menurut M Qodari adalah menyangkut soal komunikasi.

Ahok dinilai lemah dalam komunikasi dengan publik.

Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Kompas Petang, Jumat (3/7/2020).

"Saya tidak setuju kalau Pak Ahok diangkat sebagai menteri dalam reshuffle kabinet yang akan datang," ujar M Qodari.

"Karena Pak Ahok ini sangat lemah dalam komunikasi publik," ungkapnya.

Menurutnya, setiap menteri ataupun kepala daerah wajib dibekali dengan komunikasi yang baik.

Ia menambahkan kinerja apik dan kecerdasan saja tidak cukup, namun juga harus diimbangi dengan komunikasi publik yang baik.

"Komunikasi publik itu penting bagi pejabat publik setingkat menteri atau kepala daerah," kata M Qodari.

"Kerja bagus itu sangat penting wajib, tetapi komunikasi publik sangat strategis," jelasnya.

Ahok Blak-blakan Ungkap Cara Kerjanya jadi Komut PT Pertamina: Sekali Lagi Kayak Gitu, Gue Pecat

M Qodari lalu menyinggung soal dampak yang akan ditimbulkan dari kekurangan tersebut.

Dikatakannya bahwa yang ditakutkan nantinya justru akan menimpulkan ketegangan sosial antara Ahok sendiri dengan publik atau masyarakat.

Ia juga mencontohkan pada permasalahan yang terjadi pada tahun 2017 silam, ketika Ahok masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Pekerjaannya baik, tetapi kalau komunikasi publiknya tidak bagus maka kemudian akan menimbulkan dinamika atau ketegangan sosial," terang M Qodari.

"Dan saya kira itu yang sedang terjadi pada tahun 2017," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke-2.03

Halaman
12
Tags:
AhokM QodariJokowiBadan Usaha Milik Negara (BUMN)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved