Terkini Nasional
Dikira Punya Buzzer, Anies Baswedan Beri Klarifikasi: Kita Ada yang Mendukung tapi Tak Tersistematis
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menegaskan dirinya tak memiliki buzzer di acara Zoom-In tvOne pada Sabtu (4/7/2020).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Enggak ada, kita enggak pakai buzzer. Artinya gini, kita ada orang-orang yang mendukung tapi tidak ada mereka yang ter-sistematis," katanya.
Sedangkan soal bullyan yang diterimanya di media sosial, Anies jutru mengucap rasa terimakasihnya.
Pasalnya, ia merasa ada yang terus memperhatikannya.
"Mereka bergeraknya organik, kalau organik itu harusnya bukan diatur. Tapi saya malah melihat begini, saya bersyukur sekali ada mereka-meraka yang tiap hari mantengin kita, terima kasih."
"Loh bayangin, itu dedikasi luar biasa loh memperhatikan setiap hari. Yang membully, yang mengejek," katanya.

• Sebut Anies Baswedan Lepas Tangan soal PPDB, Ombudsman: Melakukan Kekerasan Terbuka pada Anak
Menurutnya, kritikan bisa dijadikan sebagai tempat untuk mengoreksi jika dirinya melakukan kesalahan.
"Dengan begitu kita jadi lebih allert. Terimakasih. Bayangkan kalau enggak ada yang melakukan itu semua, dari mana kita berkaca," imbuhnya.
Lalu, presenter menyinggung bagaimana komentarnya disebut sebagai rival Jokowi.
Mendengar itu, Anies langsung membantahnya.
Ia merasa selama ini bekerja juga sesuai arahan Pemerintah Pusat.
"Enggak lah kita ini bawahan Presiden, rival itu kan kalau ada pertandingan, loh ini enggak ada pertandingan, sama sekali."
"Kita ikut arah Pemerintah Pusat, bahkan langkah-langkah yang kita lakukan itu dalam rangka menyelamatkan Indonesia," kata dia.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini merasa apa yang dilakukannya demi menyelamatkan Indonesia di mata dunia internasional.
Pasalnya, Jakarta sebagai pusat perekonomian jangan sampai terpuruk karena Covid-19.
• Ketua KPA Singgung Peran Anies Baswedan Sikapi PPDB Jakarta: Saya Kira Sangat Paham Dunia Pendidikan
"Jakarta itu pusat perekonomian Indonesia, kalau kita tidak bergerak cepat, kalau kita tidak bergerak dengan langkah yang berani, langkah yang jelas maka perekonomian Indonesia terganggu, efeknya ke pusat juga."
"Kepercayaan internasional pada pusat bisnis Indonesia juga turun, dunia internasional tidak akan datang ke Indonesia, jika Jakarta tidak ditangani dengan betul," tegasnya.
Lihat videonya sejak menit awal:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)