Breaking News:

Terkini Internasional

The Rolling Stones Ancam akan Menuntut Donald Trump, Tak Terima Lagunya Dipakai dalam Acara Kampanye

Grup band terkenal dunia, The Rolling Stones mengancam akan menuntut Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
AFP
Para anggota grup musik rock Rolling Stones (dari kiri ke kanan): Ron Wood, Charlie Watts, Keith Richards, dan Mick Jagger. 

TRIBUNWOW.COM - Grup band terkenal dunia, The Rolling Stones, mengancam akan menuntut Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Hal ini dilakukan setelah mereka mendapati bahwa Tump telah menggunakan lagu-lagu mereka dalam beberapa acara kampanyenya.

Trump yang giat melakukan kampanye untuk mendapatkan suara pada pemilihan presiden November mendatang, dinilai telah melanggar aturan hak cipta.

Presiden Amerika Donald Trump tengah memberikan pidato di depan para pendukungnya saat menggelar kampanye di Tulsa, Oklahoma, Amerika Seikat, Sabtu (20/6/2020). Trump menyebut Virus Corona sebagai
Presiden Amerika Donald Trump tengah memberikan pidato di depan para pendukungnya saat menggelar kampanye di Tulsa, Oklahoma, Amerika Seikat, Sabtu (20/6/2020). Trump menyebut Virus Corona sebagai "Kungflu" dan "China Virus". (Tangkapan Layar YouTube The Telegraph)

Kembali Buat Kontroversi, Donald Trump Bagikan Video Seruan White Power di Akun Twitter Pribadinya

Terang-terangan Sebut Trump seperti Anak yang Merengek, Joe Biden: Dia Khawatir Terlihat Buruk

Dilansir ABC News, Minggu (28/6/2020), The Rolling Stone mengatakan akan membawa masalah tersebut ke ranah hukum.

Mereka tidak terima Trump tetap menggunakan lagu-lagu yang milik mereka meski telah ada peringatan sebelumnya.

The Rolling Stones mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa tim hukum mereka bekerja dengan organisasi hak musik BMI untuk menghentikan penggunaan materi mereka dalam kampanye pemilihan ulang Trump.

Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa BMI telah melayangkan pemberitahuan pada Trump terkait penggunaan lagu tanpa izin tersebut.

"BMI telah memberi tahu kampanye Trump atas nama Stones bahwa penggunaan lagu-lagu mereka secara tidak sah merupakan pelanggaran terhadap perjanjian lisensi," kata The Rolling Stones.

Namun, bila sang presiden dan tim kampanyenya tidak mengidahkan larangan tersebut, maka mereka akan menggunakan jalur hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Jika Donald Trump mengabaikan peringatan dan tetap bersikeras, maka ia akan menghadapi tuntutan hukum karena melanggar embargo dan memainkan musik yang belum dilisensikan, '' tegasnya.

The Rolling Stones telah mengeluhkan tentang penggunaan musik mereka sejak kampanye Trump pada tahun 2016.

Lagu tersebut diputar untuk menyalakan semangat pendukung konservatifnya di aksi unjuk rasa.

Lagu klasik The Rolling Stones yang dirilis tahun 1969, “You Can't Always Get What You Want” adalah lagu yang populer untuk acara-acara tersebut.

Tak hanya tahun 2016, lagu tersebut dimainkan kembali pada penutupan kampanye Trump baru-baru ini di Tulsa, Oklahoma.

Adapun acara kampanye tersebut telah menuai kritik karena dinilai berpotensi untuk menyebarkan Virus Corona.

Halaman
1234
Tags:
The Rolling StonesDonald TrumpAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved