Breaking News:

Terkini Internasional

Rekrut Petarung MMA, China Bentuk Satuan Regu Khusus untuk Memperkuat Pasukan di Perbatasan India

China disebutkan telah memperkuat pasukannya di perbatasan dengan penambahan satuan regu khusus.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
defensnews/AFP
Parade militer China. China menempatkan 10.000 pasukannya di perbatasan India. 

TRIBUNWOW.COM - China disebutkan telah memperkuat pasukannya di perbatasan dengan penambahan satuan regu khusus.

Menurut media pemerintah China, penambahan tersebut mencangkup 20 orang yang merupakan petarung beladiri campuran (mixed martial arts / MMA).

Diduga upaya tersebut merupakan langkah antisipasi China untuk memperkuat pasukannya di wilayah perbatasan dengan India.

Ketegangan di daerah perbatasan pegunungan adalah hal biasa di antara kedua negara tetangga yang bersenjatakan nuklir itu, tetapi pertempuran bulan ini adalah pertemuan paling mematikan dalam hampir 50 tahun terakhir.

Seorang prajurit Tiongkok (kiri) dan seorang prajurit India berjaga di sisi Cina dari perbatasan Naku La yang melintasi antara India dan China.
Seorang prajurit Tiongkok (kiri) dan seorang prajurit India berjaga di sisi Cina dari perbatasan Naku La yang melintasi antara India dan China. (AFP/Diptendu Dutta)

Konflik India-China Disebut Ubah Hubungan Antar Negara, Nirupama Rao: Titik Balik Hubungan Bilateral

Kronologi Lengkap Bentrok India Vs China yang Sebabkan 20 Tentara India Tewas

Dilansir TribunWow.com dari South China Morning Post, Sabtu (27/6/2020), para petarung tersebut berasal dari Enbo Fight Club di Provinsi Sinchuan, China.

Para petarung yang direkrut tersebut akan disatukan dalam regu Plateu Resistance Tibiff Mastiff yang ditempatkan di ibukota Tibet, Lhasa.

Adapun klub tersebut dikenal luas karena menghasilkan para petarung yang ikut dalam kompetisi internasional seperti Ultimate Fighting Championship di Amerika Serikat.

"Jika negara membutuhkan kami, Enbo Fight Club dengan sepenuh hati akan menyelesaikan tugas yang lebih menantang."

"Mengenai apakah (petarung) kami ambil bagian dalam konflik beberapa hari lalu, jangan tanya saya," ujar pemilik Enbo Fight Club.

Belum jelas apakah pasukan dari para petarung tersebut akan dikerahkan di wilayah perbatasan dengan India.

Namun, misi utama mereka adalah untuk membantu pasukan patroli perbatasan dan pasukan khusus dalam pelatihan pertarungan tangan kosong.

Bentrok di Perbatasan, India Klaim Pasukannya Dihajar Pentungan Paku dan Dimutilasi Tentara China

Dari Citra Satelit, Terungkap Pergerakan Tentara China di Perbatasan India, Diduga Bendung Sungai

Sementara itu seperti dilansir Al Jazeera Senin (29/6/2020), penguatan pasukan China tersebut telah dilakukan sebelum bentrokan dengan India berlangsung.

China mengklaim telah mengirim 29 pelatih seni bela diri ke dataran tinggi Tibet untuk melatih pasukannya.

Hal ini diungkapkan oleh surat kabar resmi militer China, China National Defense News.

Disebutkan bahwa pasukan tersebut telah direkrut dan ditempatkan di dekat perbatasan, tak lama sebelum insiden yang menewaskan 20 tentara India tersebut terjadi.

Lima divisi milisi baru, termasuk mantan anggota tim estafet obor Olimpiade Gunung Everest dan pejuang dari klub seni bela diri campuran, mengajukan diri untuk diperiksa di Lhasa, ibukota Tibet, pada Senin (15/6/2020).

National Defense News Cina menyebutkan Komandan Tibet Wang Haijiang mengatakan bahwa perekrutan Klub Pertempuran Enbo akan sangat meningkatkan kekuatan organisasi dan mobilisasi pasukan.

Ia juga menyebutkan respons cepat dan kemampuan dukungan mereka akan menguntungkan pasukan, namun komandan tersebut tidak menyebutkan keterlibatan mereka dalam insiden di perbatasan.

Kemudian pada hari itu, pasukan India dan Cina berkelahi selama beberapa jam di Lembah Galwan di Ladakh.

Kedua pihak bertempur menggunakan tangan kosong, batu dan tongkat bertabur paku hingga menewaskan 20 tentara India dan melukai setidaknya 76 lainnya.

India Berupaya Damai dengan China

Sebelumnya, pihak India, melalui Perdana Menteri India Narendra Modi berupaya meredakan ketegangan dengan pihak China.

Ia mengatakan tidak ada wilayah perbatasan India yang telah dilanggar atau pun wilayah yang telah dikuasai oleh China.

Hal ini diduga sebagai langkah untuk menjaga perdamaian antara dua negara yang hubungannya semakin memanas beberapa pekan terakhir.

Dilansir voanews.com, Sabtu (20/6/2020), beberapa hari setelah 20 tentara India terbunuh dalam bentrokan berdarah dengan tentara Cina di sepanjang perbatasan Himalaya, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa India belum kehilangan wilayah apa pun.

Perbatasan negara India dan China, di dekat sektor Naku La di Sikkim, lebih dari 5.000 meter di atas permukaan laut di kawasan Himalaya. Pada Sabtu 9 Mei 2020 terjadi ketegangan hingga terjadi baku hantam antara tentara India dan China.
Perbatasan negara India dan China, di dekat sektor Naku La di Sikkim, lebih dari 5.000 meter di atas permukaan laut di kawasan Himalaya. Pada Sabtu 9 Mei 2020 terjadi ketegangan hingga terjadi baku hantam antara tentara India dan China. (AFP)

"Tidak ada yang menyusup ke perbatasan kami, tidak ada orang di sana sekarang, juga tidak ada pos kami yang dikuasai," kata Modi dalam sebuah tayangan televisi, menyusul pertemuan pada hari Jumat dengan para pemimpin oposisi untuk membahas krisis tersebut.

Pernyataan itu dilihat sebagai upaya untuk meredakan ketegangan setelah bentrokan paling serius dalam hampir lima dasawarsa antar negara tetangga yang bersenjata nuklir.

India dan Cina saling menuduh telah memicu bentrokan yang terjadi Senin malam di Ladakh timur, wilayah pegunungan gurun yang gersang dan es, yang memiliki lokasi strategis bagi kedua negara.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar telah mengatakan kepada rekannya dari Tiongkok bahwa perselisihan dipicu pihak China yang menerobos ke wilayah India.

"Pihak China berusaha untuk membangun sebuah struktur di lembah Galwan di sisi kami LAC," ujar Subrahmanyam secara tertulis.

LAC mengacu pada Garis Kontrol Aktual yang membatasi perbatasan antara India dan China yang masih rawan dipersengketakan.

Sementara itu, berkebalikan dengan pernyataannya baru-baru ini, Modi sempat mengecam langkah China dan berkata akan mengambil langkah tegas.

"Seluruh negara terluka dan marah pada langkah yang diambil oleh China," kata Modi.

"India menginginkan perdamaian dan persahabatan, tetapi menegakkan kedaulatan adalah yang terpenting," ujarnya.

Di sisi lain, Cina mengatakan bahwa pemicu bentrokan tersebut adalah pasukan India yang melintasi LAC dan membangun benteng dan penghalang di wilayah perbatasan China.

"Kebenaran dan kesalahan sangat jelas, tanggung jawab sepenuhnya berada di pihak India," kata juru bicara kementerian luar negeri Cina Zhao Lijian, Jumat (19/6/2020).

(TribunWow.com)

Tags:
Mixed Martial Arts (MMA)ChinaIndia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved